telusur.co.id - Pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Reza Pahlevi Isfahani, membuat keputusan mengejutkan. Meski sempat ditawari kembali masuk pelatnas oleh PBSI, keduanya justru memilih menolak. Alasannya? Loyalitas terhadap sponsor yang selama ini mendukung mereka di saat karier sedang di titik nadir.
Sabar/Reza memang bukan pasangan instan. Mereka meniti jalur profesional dengan susah payah, tanpa pelatih tetap, dan bertumpu pada dukungan sponsor swasta. Kini, saat performa mereka menanjak tajam, bahkan sukses menembus final Indonesia Open 2025 sebagai satu-satunya wakil Indonesia tawaran PBSI pun datang. Tapi mereka punya prinsip.
"Di akhir tahun kemarin sempat ada obrolan dengan Binpres, pelatih juga. Ditanya, 'Mau balik ke Pelatnas nggak?' Kami diskusi panjang. Saat itu belum ada pelatih, dan kami juga bicara dengan sponsor. Alhamdulillah, mereka tetap ingin dukung kami,” ungkap Sabar usai pertandingan Indonesia open 2025 beberapawaktu lalu.
Bukan karena menolak tim nasional, kata Sabar, tapi karena mereka merasa tidak bisa mengabaikan pihak yang setia di masa sulit. “Kami bukan nggak mau gabung timnas. Tapi waktu kami merangkak, yang ada sponsor. Mereka yang percaya pada kami saat belum ada yang melirik. Jadi kami ambil keputusan untuk tetap profesional dan jalan dengan mereka,” lanjutnya.
Keputusan ini jelas bukan hal yang biasa. Di tengah kultur bulutangkis Indonesia yang menjunjung tinggi pelatnas, langkah Sabar/Reza bisa dibilang cukup berani, bahkan nekat. Tapi hasilnya tak main-main. Mereka kini menjadi salah satu ganda putra paling diperhitungkan, dan membuktikan bahwa jalur independen pun bisa mengantar ke puncak.
Apakah PBSI akan kembali mencoba memulangkan mereka? Atau justru membuka jalan baru bagi para atlet independen lainnya? Yang jelas, Sabar/Reza sudah memberi pesan kuat: loyalitas dan kerja keras bisa jadi lebih penting daripada seragam timnas.[iis]