Ukraina Laporkan Serangan Rudal Rusia Besar=besaran - Telusur

Ukraina Laporkan Serangan Rudal Rusia Besar=besaran

Infrastruktur listrik terbakar setelah serangan Rusia di ibu kota Ukraina, Kiev,. (Foto: AFP).

telusur.co.id - Ukraina melaporkan gelombang baru serangan Rusia telah menghantam negara itu dari berbagai arah, dengan rudal jelajah berbasis udara dan laut.

"29 Desember. Serangan rudal besar-besaran... Musuh menyerang Ukraina dari berbagai arah dengan rudal jelajah berbasis udara dan laut dari pesawat dan kapal strategis," kata Angkatan Udara Ukraina di media sosial, dikutip Presstv, Kamis (29/12/22).

Di Kiev, Walikota Vitali Klitschko memperingatkan potensi pemadaman listrik setelah serangan itu dan meminta warga untuk menimbun air.

Dia juga mengatakan tiga orang terluka dalam serangan di ibu kota.

Ledakan juga dilaporkan terjadi di kota barat Lviv, yang sebagian besar tidak dialiri listrik setelah serangan itu, menurut Walikota Andriy Sadoviy.

Rusia sebelumnya membantah pernyataan yang dibuat oleh otoritas Ukraina bahwa pihaknya menargetkan infrastruktur sipil, dengan mengatakan pasukannya hanya menargetkan fasilitas terkait militer.

Sementara itu, serangkaian ledakan dilaporkan terjadi di kota kedua Kharkiv, Ukraina, kata Walikota Igor Terekhov.

Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan dalam sebuah pesan di Twitter bahwa lebih dari 120 rudal telah ditembakkan ke negara tersebut.

"Kami sedang menunggu proposal lebih lanjut dari 'penjaga perdamaian' tentang (a) 'penyelesaian damai'," tulisnya di Twitter, mengacu pada seruan Rusia untuk solusi untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Rabu bahwa setiap proposal untuk mengakhiri perang harus mempertimbangkan "realitas hari ini", mengacu pada aneksasi empat wilayah Ukraina oleh Rusia.

Perang Rusia di Ukraina dimulai pada akhir Februari 2022. Rusia mengatakan bahwa itu ditujukan untuk membela penduduk pro-Rusia di wilayah timur Ukraina Luhansk dan Donetsk terhadap dugaan penganiayaan oleh Kiev. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada saat itu bahwa serangan itu dimaksudkan untuk "melucuti" Ukraina.

Pejabat Ukraina telah berulang kali mengatakan mereka tidak akan bernegosiasi atas wilayah yang diambil alih oleh Rusia, termasuk empat wilayah yang telah dianeksasi Moskow. [Tp]


Tinggalkan Komentar