Dies Natalis ke-71 UNAIR, Menteri PPN Dorong Perguruan Tinggi Perkuat Dampak Ilmu - Telusur

Dies Natalis ke-71 UNAIR, Menteri PPN Dorong Perguruan Tinggi Perkuat Dampak Ilmu

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S. Foto: Istimewa.

telusur.co.id -Dalam peringatan Dies Natalis ke-71 Universitas Airlangga (UNAIR), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S. hadir dan menyampaikan orasi ilmiah di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen Kampus MERR-C UNAIR, Selasa (11/11/2025).

Melalui orasinya, Prof Rachmat mengajak seluruh sivitas akademika untuk meninjau kembali posisi pendidikan tinggi dalam arah pembangunan nasional, serta memperluas kontribusi perguruan tinggi melalui riset, inovasi, dan pembentukan karakter.

Dalam paparannya, Prof Rachmat menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis, tidak hanya sebagai tempat lahirnya ilmu pengetahuan, tetapi juga ruang pembentukan nilai dan karakter bangsa.

“Ketika kita berbicara tentang masa depan pendidikan tinggi, sesungguhnya kita sedang berbicara tentang masa depan bangsa,” ujarnya.

Ia kemudian menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 menempatkan pendidikan tinggi dalam prioritas pembangunan nasional. Fokus utama kebijakan tersebut mencakup peningkatan akses pendidikan, relevansi kurikulum, mutu pembelajaran, serta penguatan riset dan inovasi.

Meski begitu, Prof Rachmat menyoroti adanya sejumlah tantangan yang perlu dijawab bersama, terutama dalam mengoptimalkan potensi besar sumber daya akademik di Indonesia.

“Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, lebih dari 320 ribu dosen, 8 ribu peneliti, dan 9 juta mahasiswa yang setiap tahun menghasilkan riset dan inovasi. Tantangan kita adalah bagaimana mengorkestrasi seluruh potensi besar ini agar ilmu dan inovasi benar-benar menyentuh kebutuhan pembangunan,” jelasnya.

Prof Rachmat juga menyoroti kiprah Universitas Airlangga yang dinilai berhasil mengembangkan berbagai inovasi di bidang strategis. Ia mengapresiasi kontribusi UNAIR dalam riset kesehatan, terutama melalui kolaborasi bersama RSUD Dr. Soetomo dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Berbagai inovasi seperti deteksi dini stunting, pengembangan vaksin, serta riset klinis lainnya menjadi bukti nyata bahwa hasil penelitian UNAIR mampu memberi dampak langsung bagi masyarakat.

“UNAIR menunjukkan bagaimana riset dapat diterjemahkan menjadi kebermanfaatan. Ini bukan hanya prestasi akademik, tetapi kontribusi langsung bagi pembangunan,” tuturnya.

Selain bidang kesehatan, Prof Rachmat juga mengapresiasi langkah UNAIR dalam memperkuat pengembangan ekonomi biru, teknologi akuakultur berbasis Internet of Things (IoT), hingga ekosistem startup riset yang terus berkembang. Menurutnya, capaian tersebut mencerminkan transformasi nyata riset kampus menjadi solusi bagi permasalahan masyarakat dan sektor industri.

Lebih lanjut, Prof Rachmat menegaskan keyakinannya bahwa UNAIR memiliki kapasitas kuat untuk memperluas peran sebagai mercusuar ilmu pengetahuan dan kemanusiaan.

Dengan fondasi riset yang solid, reputasi global, dan budaya akademik yang kokoh, ia berharap UNAIR terus menjadi bagian penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.


Tinggalkan Komentar