Klub Prolanis Ubah Hidup Harijani Jadi Lebih Sehat dan Disiplin di Usia Senja - Telusur

Klub Prolanis Ubah Hidup Harijani Jadi Lebih Sehat dan Disiplin di Usia Senja

Harijani (68), warga Sidotopo, Kota Surabaya. Foto: Istimewa.

telusur.co.id -Menjalani kehidupan dengan penyakit kronis pada usia lanjut tentu bukan hal mudah. Namun, bagi Harijani (68), warga Sidotopo, Kota Surabaya, kehadiran Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah membawa perubahan besar dalam hidupnya.

Perempuan yang telah enam tahun lebih mengidap diabetes melitus itu mengaku kini hidupnya lebih sehat, disiplin, dan bersemangat berkat keterlibatannya dalam komunitas Prolanis.

“Saya sangat senang bergabung dalam Klub Prolanis karena melalui program ini saya memperoleh banyak pengetahuan mengenai cara mengelola penyakit kronis, khususnya diabetes, dengan baik. Selain itu, saya juga dapat berinteraksi dengan teman-teman yang memiliki kondisi serupa, saling menyemangati, serta berbagi pengalaman dalam menjaga pola makan, berolahraga, dan menjalani pengobatan secara teratur,” ujar Harijani, Selasa (11/11).

Melalui Prolanis, peserta mendapatkan pemeriksaan kesehatan rutin setiap bulan, mencakup pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, berat badan, serta edukasi kesehatan terkait pengelolaan penyakit kronis. Tujuannya ialah memantau kondisi kesehatan peserta secara berkala, mencegah komplikasi, serta membantu pengendalian penyakit agar tetap stabil dan menjaga kualitas hidup di usia lanjut.

“Sejak bergabung dengan Prolanis pada tahun 2019, saya rutin mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh puskesmas, termasuk kegiatan senam bersama. Selain itu, saya juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap bulan agar dokter dapat memantau kondisi kesehatan saya secara berkala. Kadar gula darah yang terkontrol membuat saya merasa lebih bugar, bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari, dan tidak mudah lelah,” ungkapnya.

Program ini juga memiliki tujuan jangka panjang untuk menekan biaya pengobatan akibat komplikasi penyakit kronis. Berdasarkan data BPJS Kesehatan, sebagian besar pembiayaan klaim kesehatan setiap tahun didominasi oleh penyakit katastropik seperti diabetes, hipertensi, gagal ginjal, stroke, dan penyakit jantung. Dengan Prolanis, diharapkan penyakit kronis dapat dikendalikan sejak dini sehingga kualitas hidup peserta meningkat dan biaya pengobatan dapat ditekan.

“Kondisi kesehatan saya kini jauh lebih stabil dibandingkan sebelum bergabung dalam Prolanis. Kadar gula darah saya lebih terkontrol, tekanan darah tetap stabil, dan puji Tuhan, saya tidak lagi mengalami keluhan apa pun. Saya bahkan turut aktif mengedukasi para kader kesehatan di kampung saya untuk tetap menjaga kesehatan, serta mengajak para pengidap penyakit kronis agar bergabung dalam program ini,” terang Harijani.

Menurut Harijani, salah satu keistimewaan Prolanis adalah pendampingan berkelanjutan dari tenaga medis. Setiap bulan, ia mendapat pesan pengingat dari petugas puskesmas untuk mengikuti kegiatan Prolanis. Selain itu, obat-obatan untuk penyakit kronisnya juga dijamin oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga ia tidak perlu khawatir akan biaya pengobatan.

“Tidak hanya mengandalkan pengobatan, saya juga berusaha mengontrol pola konsumsi dengan menghindari makanan manis dan rutin mengonsumsi sayur, buah, serta sumber protein rendah lemak. Selain itu, saya membiasakan diri untuk berjalan kaki jarak jauh setiap hari agar peredaran darah lancar sehingga tubuh saya tetap bugar,” ujarnya.

Harijani berharap program Prolanis dapat terus dilaksanakan di seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) agar semakin banyak masyarakat yang mendapat manfaat. Menurutnya, program ini sangat membantu peserta penyakit kronis, khususnya mereka yang memiliki keterbatasan finansial, karena seluruh pemeriksaan dan obat-obatan sudah dijamin oleh JKN.

“Menjaga kesehatan bukan hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat. Bagi saya, Prolanis bukan sekadar program kesehatan, melainkan juga wadah untuk bersyukur dan memperbaiki diri. Kini saya merasa jauh lebih sehat, lebih tenang, serta bersemangat menjalani kehidupan di masa tua. Terima kasih kepada BPJS Kesehatan, karena melalui program ini saya memiliki keyakinan untuk menikmati hidup dengan lebih bermakna untuk masyarakat sekitar,” pungkasnya.


Tinggalkan Komentar