telusur.co.id - Memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei 2025, Anggota DPD RI asal Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mirah Midadan Fahmid, mengajak seluruh generasi muda untuk menjadikan pendidikan sebagai bekal utama dalam membangun masa depan yang berdaya saing, berkualitas, dan berintegritas.
Dalam pernyataannya, Senator Mirah menekankan pentingnya transformasi pendidikan yang inklusif, adaptif terhadap zaman, serta relevan dengan kebutuhan daerah.
Menurutnya, Hari Pendidikan Nasional bukan sekadar momentum seremoni, tetapi juga saat untuk merefleksikan tantangan dan peluang dunia pendidikan, terutama di NTB yang masih menghadapi berbagai kendala seperti keterbatasan akses pendidikan di daerah terpencil, rendahnya angka partisipasi pendidikan menengah, serta kualitas infrastruktur sekolah yang belum merata.
“Pendidikan bukan hanya tentang ruang kelas dan kurikulum, tetapi bagaimana kita menyiapkan generasi muda NTB menjadi SDM unggul yang siap menghadapi perubahan global. Tantangan di depan semakin kompleks, oleh karena itu, generasi muda harus dibekali keterampilan abad 21 yaitu kritis, kolaboratif, dan kreatif,” ujar Senator Mirah.
Ia juga menyoroti pentingnya kesetaraan pendidikan di seluruh wilayah NTB. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata lama sekolah di NTB masih berada di angka 7,74 tahun. Angka tersebut menunjukkan bahwa banyak anak di usia produktif belum menyelesaikan pendidikan menengah.
Senator Mirah menilai hal ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan pusat dalam merancang kebijakan pendidikan yang inklusif dan afirmatif, terutama bagi kelompok marjinal dan wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergandengan tangan memperkuat ekosistem pendidikan di NTB, mulai dari penguatan SDM guru, fasilitas belajar, hingga digitalisasi sekolah. Pemerintah harus memastikan bahwa pendidikan tidak hanya dapat diakses oleh semua, tetapi juga memberikan kualitas yang setara di setiap wilayah,” tambahnya.
Dalam konteks nasional, Mirah mendukung transformasi pendidikan melalui Kurikulum Merdeka dan peningkatan anggaran pendidikan untuk wilayah dengan IPM rendah.
Ia juga berharap agar pendidikan vokasional dan keterampilan berbasis potensi lokal seperti pertanian, peternakan, kelautan, hingga pariwisata di NTB dapat menjadi bagian dari strategi pembangunan daerah berbasis pendidikan.
“Anak-anak NTB punya potensi luar biasa. Tugas kita adalah memastikan mereka punya akses, motivasi, dan fasilitas untuk berkembang. Dengan pendidikan yang berkualitas, kita bisa mengentaskan kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan,” tegas Senator muda ini.
Sebagai penutup, Senator Mirah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali menghidupkan semangat Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, dalam mendidik anak-anak Indonesia dengan hati, akal, dan keteladanan.
“Mari kita rayakan Hari Pendidikan Nasional ini dengan semangat perubahan. Karena pendidikan adalah cahaya, dan tugas kita bersama adalah menjaga nyalanya terus hidup.” Pungkasnya.[]