telusur.co.id - Sebanyak 30 militan dari kelompok Taliban. meninggal dunia ketika mengikuti sesi pelatihan merakit bom di sebuah masjid di Afghanistan bagian utara. Di antara mereka yang meninggal, enam merupakan pejuang asing.

"Akibat ledakan ranjau di sebuah masjid, 30 teroris Taliban, termasuk enam warga negara asing yang merupakan pembuat ranjau profesional, tewas," ujar kementerian pertahananan Afghanistan, seperti dikutip dari Arab News, Minggu (14/2/21).

Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (13/2/21) pagi, waktu setempat, di desa Qitla, distrik Dawlat Abad, Provinsi Balkh, Afghanistan.

"Insiden ini terjadi karena sejumlah anggota Taliban berkumpul untuk pelatihan membuat ranjau," sambungnya.

Juru bicara Kementerian Pertahanan, Fawad Aman mengatakan tidak ada gerilyawan yang berpartisipasi yang selamat dalam ledakan itu.

"Di masa lalu, musuh akan menderita seperti enam, delapan atau 10 orang saat menanam bom atau membuat ranjau, tapi ini pertama kalinya mereka menderita kerugian besar," jelasnya.

Taliban telah mengonfirmasi ledakan tersebut, namun membantah adanya korban jiwa. Zabihullah Mujahid, Juru bicara Taliban, menjelaskan, ledakan terjadi pada malam, bukan pagi hari di sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan amunisi.

"Kami sangat menolak laporan kematian, tidak ada satu korban pun," kata Mujahid.[Fhr]