Alasan Kemanusiaan, Pengancaman Kurir SiCepat di Ciputat Berakhir Damai - Telusur

Alasan Kemanusiaan, Pengancaman Kurir SiCepat di Ciputat Berakhir Damai

Konferensi pers kurir SiCepat di kantor WLP Law Firm (Telusur.co.id/ Tri Setyo)

telusur.co.id - Metode pembayaran melalui cash on delivery (COD) berujung pengancaman terjadi di kawasan Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Kurir SiCepat Express berinisial NDS itu diancam pelaku menggunakan samurai.

Kuasa hukum NDS, Wardaniman Larosa mengatakan, kasus pengancaman menggunakan senjata tajam telah selesai dengan damai. Korban mengaku telah memaafkan insiden pengancaman yang menimpanya.

"Upaya damai itu tercapai antara pelaku dan korban pada Rabu 9 Juni ini. Dilakukan pencabutan laporan polisi di Polsek Ciputat Timur," ujar Wardaniman di kantor WLP Law Firm, Kuningan, Rabu (9/6/21).

Menurut Warda, perdamaian terjadi usai istri dan anak korban menemui pihaknya di Mapolsek Ciputat Timur pada 28 Mei 2021. Kemudian pada pada 31 Mei 2021, keluarga pelaku kembali bertemu di kantornya.

"Kami setuju perdamaian atas dasar kemanusiaan, maaf rumahnya juga masih kontrak. Anaknya masih di bawah umur, istrinya ibu rumah tangga, pelaku bekerja serabutan dan menjadi tulang punggung keluarga," katanya.

Pihaknya akhirnya sepakat menempuh damai dan mencabut laporan usai keluarga menjamin jika pelaku tidak akan mengulangi perbuatannya. Pelaku juga menandatangani nota perdamaian.

"Pelaku telah menjamin tidak akan mengulangi lagi dan tidak akan terjadi hal intimadasi kurir. Kalau terjadi di kemudian hari maka yang bersangkutan bersedia diproses hukum," kata Warda. 

Sebelumnya, pria berinisial MSD merasa tertipu lantaran barang yang diterimanya hanya paket kosong. Warga Serua, Ciputat Timur ini bahkan mengancam kurir yang membawa pesanannya dengan samurai.

Kapolsek Ciputat Timur Kompol Jun Nurhaida Tampubolon mengatakan, MSD saat ini telah diamankan pihaknya. Dia diamankan tak lama usai aksi pengancamannya viral.

Dari tangan MSD, polisi menyita sebilah samurai yang digunakannya untuk mengancam korban. Kepada polisi, MSD mengaku pedang tersebut didapatnya dari anak-anak yang tawuran di wilayahnya.

"Dia dapat (pedang samurai), katanya waktu itu dia mengamankan anak-anak yang tawuran, terus dia simpan," ujar Nurhaida saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (26/5/21). (Tp)


Tinggalkan Komentar