telusur.co.id - Harapan publik Istora Senayan untuk melihat ganda putri Indonesia melaju lebih jauh di Indonesia Open 2025 kembali pupus. Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, pasangan peringkat 10 dunia, harus angkat koper lebih awal setelah takluk di tangan wakil Korea Selatan, Baek Ha Na/Lee So Hee, dalam duel tiga gim yang berakhir dengan skor 21-18, 16-21, 7-21, Jumat (6/6).

Kemenangan gim pertama sempat memantik asa, namun seperti deja vu, Ana/Tiwi kembali kehilangan kendali saat lawan menaikkan tempo. Ketika tekanan datang bertubi-tubi, pasangan juara Australian Open 2024 ini tampak kehilangan arah permainan dan menyerah dalam 1 jam 7 menit.

“Lawan mempercepat tempo dan kami gagal mengantisipasi. Itu jadi titik balik,” ucap Febriana usai laga.

Amallia menambahkan, “Mereka jelas lebih siap, terlihat sangat ngotot untuk menang, dan berhasil menekan balik semua pola serangan kami.”

Kekalahan ini semakin memperpanjang tren buruk Ana/Tiwi yang belum juga mampu menembus semifinal di empat turnamen besar terakhir: Indonesia Masters, Thailand Open, Malaysia Masters, dan kini Indonesia Open.

Lebih ironisnya, kekalahan dari Baek/Lee bukan yang pertama. Di ajang BWF World Tour Finals 2024 lalu, Ana/Tiwi juga dibekuk lewat straight game telak 6-21, 17-21. Rekor pertemuan yang semakin timpang ini tentu menjadi alarm keras bagi pasangan pelatnas tersebut.

Meski begitu, Ana/Tiwi menolak menyerah. Mereka menargetkan kebangkitan di sisa musim 2025 dengan persiapan lebih matang, terutama jelang Japan Open 2025.

“Fokus kami sekarang meningkatkan kualitas individu. Harus ada yang berubah kalau mau bersaing di level atas,” tegas Tiwi, menyiratkan tekad untuk membalikkan keadaan.[]