telusur.co.id - Pebulu tangkis asal Denmark, Anders Antonsen, tampil luar biasa dalam semifinal BWF World Tour Super 1000 Indonesia Open 2025. Bermain di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/6), Antonsen berhasil membalikkan keadaan dan menyingkirkan unggulan kedua asal China, Shi Yu Qi, dengan skor 9-21, 21-18, 21-19.
Kemenangan ini tak hanya membawa Antonsen ke partai final, tapi juga menjadi revans manis atas kekalahannya dari Shi di final Indonesia Open tahun lalu.
Babak Awal Dikuasai Shi Yu Qi
Shi Yu Qi, unggulan kedua turnamen sekaligus juara bertahan, tampil sangat dominan di gim pertama. Meskipun sempat tertinggal 0-1, pemain peringkat dua dunia ini langsung mencetak lima poin beruntun, membalikkan keadaan menjadi 5-1, dan terus melaju hingga menutup gim pertama dengan skor telak 21-9.
Kebangkitan Antonsen: Menemukan Irama, Mencetak Sejarah
Memasuki gim kedua, Antonsen mulai menunjukkan ketenangan dan kualitas permainan yang solid. Meski sempat tertinggal lagi di awal, ia berhasil menemukan ritme, menyamakan skor menjadi 7-7, dan unggul saat interval 11-7.
Shi sempat menyamakan skor, tapi Antonsen yang tampil disiplin berhasil merebut gim kedua 21-18, memaksa pertandingan berlanjut ke rubber game.
Drama di Gim Penentuan
Pada gim ketiga, Antonsen mempertahankan momentum. Ia memimpin 11-7 saat interval dan terus menjaga keunggulan hingga mencapai match point di angka 20-13. Namun, Shi Yu Qi menunjukkan mental baja dan sempat meraih enam poin beruntun, memperkecil jarak menjadi 19-20.
Tensi memuncak di Istora. Namun pada akhirnya, Antonsen berhasil mencuri satu poin terakhir yang krusial, menutup pertandingan dengan skor 21-19, dan mengamankan tiket final.
Balas Dendam Tuntas & Rekor Pertemuan
Kemenangan ini terasa spesial karena menjadi pembalasan atas kekalahan Antonsen dari Shi di final Indonesia Open 2024, di mana saat itu ia kalah 9-21, 12-21, 14-21. Kini, rekor pertemuan mereka sedikit membaik untuk Antonsen menjadi 4-7.
Final Sengit Menanti: Antonsen vs Chou Tien-chen
Di laga final, Antonsen akan bertemu wakil Taiwan Chou Tien-chen, yang di semifinal mengatasi perlawanan wakil Thailand Kunlavut Vitidsarn dengan skor 21-16, 23-21.
Pertemuan ini akan menjadi pertarungan dua pemain berpengalaman yang sama-sama lapar gelar di Super 1000.[]
