telusur.co.id -Anggota DPD RI dari Dapil D.I. Yogyakarta, R.A. Yashinta Sekarwangi Mega, yang juga merupakan Anggota Pembina Yayasan Sadar Belajar Indonesia, turut mendampingi 50 anak difabel netra dalam kegiatan “Teman Netra Tour De Solo” pada Sabtu, 18 Oktober 2025 lalu. Kunjungan yang diinisiasi untuk memperingati Hari Tongkat Putih Internasional 2025 ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata anak-anak difabel netra dalam mengakses transportasi publik dan fasilitas publik.
Dalam kegiatan tersebut, anak-anak difabel netra bersama pendamping (orang tua) dan volunteer melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Surakarta dengan menggunakan transportasi umum Commuter Line serta Batik Solo Trans (BST) untuk mengunjungi Pura Mangkunegaran. Rombongan ini diterima secara langsung oleh K.G.P.A.A. Mangkunegaran X, sebuah momen yang menunjukkan keterbukaan salah satu pusat kebudayaan Jawa terhadap seluruh kalangan masyarakat tanpa terkecuali.
Sebagai representasi daerah sekaligus Pembina yayasan, Yashinta menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang inklusif. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa fasilitas publik pada hakikatnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat jika dirancang dengan mempertimbangkan aksesibilitas bagi keberagaman individu.
“Perjalanan hari ini adalah wujud nyata fasilitas publik dapat diakses oleh teman-teman difabel. Melihat langsung semangat anak-anak dating ke stasiun, mencoba naik Commuter Line, hingga saat mereka berantusias menyimak penjelasan mengenai Pura Mangkunegaran adalah pengingat kuat bagi kita semua bahwa akses terhadap transportasi dan warisan budaya bukanlah sebuah kemewahan, melainkan hak setiap warga negara, tanpa terkecuali,” ujar Yashinta.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Yayasan Sadar Belajar Indonesia dalam menyediakan akses pendidikan inklusif yang bermakna sejalan dengan upaya mendorong kemandirian dan partisipasi penyandang disabilitas dalam kehidupan bermasyarakat.
Muhammad Viqi Saputra, Ketua Panitia White Cane Day 2025, menyatakan bahwa kegiatan ini lebih dari sekedar perjalanan. “Ini adalah laboratorium nyata bagi teman-teman difabel netra dalam melatih kemampuan orientasi mobilitasnya. Kami ingin membuktikan bahwa setiap orang, tidak terkecuali teman-teman difabel netra, dapat menjelajahi dunia dan mengakses fasilitas yang ada termasuk akses transportasi umum dan kekayaan budaya bangsa,” ujarnya.
Melalui “Teman Netra Tour De Solo”, Yayasan Sadar Belajar Indonesia berharap dapat turut serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkontribusi mewujudkan lingkungan yang inklusif. Kegiatan ini menjadi bukti nyata dari visi yayasan dalam mewujudkan pendidikan yang merata dan terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat.