telusur.co.id - Kasus Covid-19 di Indonesia sudah tembus 1 juta orang. Anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat  (PPKM) tidak efektif.

"Kebijakan PSBB dan PPKM menurut saya terlalu kompromistis dengan mencari jalan tengah antara kesehatan dan ekonomi. Kebijakan kompromi ini terbukti tidak efektif," kata Lucy Kurniasari dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Rabu (27/1/21).

Menurut Lucy, PSBB dan PPKM terlalu longgar dan tidak memperhatikan aspek geografis. Kasus PPKM yang dibatasi di Pulau Jawa dan Bali misalnya, tetap saja tidak dapat membatasi mobilisasi warga. Interaksi warga dari dan ke Pulau Jawa dan Bali tetap berlangsung. 

"Ini tentu membuka celah terjadinya penularan Covid-19," ungkap Politikus Partai Demokrat itu.

Sayangnya, kata dia, pemerintah tampak alergi jika mendengar kata lockdown. Padahal kasus Selandia Baru, melalui lockdown mereka berhasil mengatasi pandemi Covid-19.

"Karena itu, pemerintah seyogyanya memberi ruang untuk mengambil kebijakan lockdown. Kebijakan ini jelas memperhatikan aspek geografis, sehingga mobilisasi warga secara geografis dapat dihentikan," ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya itu .

Dia menuturkan, walaupun disadari kebijakan lockdown memerlukan alokasi anggaran yang cukup besar, konsekeunsi dari lockdown pemerintah mininal harus menyiapkan anggaran untuk makan rakyatnya dalam satu periode tertentu.

"Masalahnya tersedia tidak anggaran untuk itu? Tentu jawabannya harus tersedia dengan cara mengalihkan anggaran infrastruktur yang besar itu untuk dana bantuan kepada masyarakat selama lockdown," pungkasnya. [Tp]