telusur.co.id - Setelah badai kritik dan kontroversi, Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Arsjad Rasjid, memutuskan untuk mengambil cuti selama 6 hingga 8 bulan dari posisinya sebagai ketua, menyusul tanggung jawab barunya sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional untuk salah satu calon presiden, Ganjar Pranowo.
Anggawira, Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO), mengapresiasi keputusan Arsjad Rasjid.
"Kami mengapresiasi sikap Bapak Arsjad Rasjid yang telah mendengarkan aspirasi kami dan memutuskan untuk mengambil cuti,” ucap Anggawira, dalam keterangannya, Senin (25/9/23).
Dalam keadaan interim, posisi Arsjad akan diisi oleh Yukki N Hanafi sebagai Pelaksana Harian (PLH). Menanggapi hal ini, Anggawira yang juga merupakan Sekretaris Jendral Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) menyampaikan harapannya kepada PLH Kadin yang baru,
“Kami berharap Bapak Yukki N Hanafi dapat menjaga netralitas KADIN dan memperjuangkan aspirasi pengusaha-pengusaha kepada calon presiden secara proporsional, kritis, dan berimbang," ujarnya.
Anggawira sebelumnya telah menyatakan kekhawatirannya terkait potensi benturan kepentingan yang dapat terjadi dengan rangkap jabatan yang diemban oleh Arsjad, dan menganggap langkah ini sebagai bentuk ketidakadilan etika, yang berpotensi menjadikan KADIN rawan konflik kepentingan.
"Sangat penting bagi KADIN untuk tetap menjaga integritasnya sebagai wadah bisnis yang netral dan tidak terlalu terlibat dalam dinamika politik praktis, mengingat peranan penting organisasi tersebut dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kestabilan ekonomi nasional yang sangat tergantung pada kestabilan politik, " tegas Anggawira.
Menurutnya, dukungan dari kalangan usaha terhadap pemerintah atau figur politik dapat diwujudkan melalui program konkrit, inovasi, maupun kerjasama sektoral yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, bukan melalui keterlibatan langsung dalam dinamika politik.
“Kita orang politik ada interest juga, namun dukungan bisa diwujudkan melalui usulan program konkrit, inovasi, maupun kerjasama sektoral,” tegas Anggawira.[Fhr]