AS Kembali Uji Coba Senjata Nuklir, Iran: Ini Ancaman Serius bagi Perdamaian dan Keamanan Internasional - Telusur

AS Kembali Uji Coba Senjata Nuklir, Iran: Ini Ancaman Serius bagi Perdamaian dan Keamanan Internasional

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi. Foto: IRNA

telusur.co.id -Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, memberikan tanggapan keras atas pengumuman Amerika Serikat (AS) yang kembali melanjutkan uji coba senjata nuklir.

"Setelah mengubah nama "Departemen Pertahanan" menjadi "Departemen Perang", seorang penindas bersenjata nuklir kembali melanjutkan uji coba senjata atom," kata Araghchi di akun X miliknya, mengutip Minggu (2/11/2025). 

Araghchi menyebut bahwa langkah Washington sebagai langkah yang regresif dan tidak bertanggung jawab.

"Jangan salah: AS adalah Risiko Proliferasi Paling Berbahaya di Dunia. Pengumuman dimulainya kembali uji coba nuklir merupakan langkah yang regresif dan tidak bertanggung jawab, serta ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional," ujarnya. 

Sebab itu, Araghchi pun mengecam AS atas kritik dan upaya penggagalan yang sudah berlangsung lama terhadap program nuklir damai Republik Islam Iran.

Sementara di saat yang sama AS justru melanjutkan uji coba senjata atomnya, dan melupakan apa yang mereka klaim sebagai pelanggaran hukum internasional.

"Penindas yang sama telah menjelek-jelekkan program nuklir damai Iran dan mengancam serangan lebih lanjut terhadap fasilitas nuklir kita yang dijaga ketat, semuanya merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional," tegasnya.

Untuk itu, Araghchi menyerukan kepada negara-negara di dunia untuk bersatu dan meminta pertanggungjawaban AS atas normalisasi proliferasi senjata nuklir. 

"Dunia harus bersatu untuk meminta pertanggungjawaban AS atas normalisasi proliferasi senjata keji tersebut," pungkasnya. 

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump, pada, Rabu (29/10), menyatakan dengan bangga bahwa persenjataan nuklir Washington adalah yang terbesar di dunia dan akan terus melakukan pembaruan selama pemerintahannya.

Trump mengatakan bahwa telah memerintahkan "Departemen Perang" yang baru berganti nama dari sebelumnya "Departemen Pertahanan" untuk memulai uji coba nuklir, dan menegaskan bahwa proses ini akan segera dimulai.


Tinggalkan Komentar