Aston Gresik Hidupkan Warisan Budaya Lewat Kelas Membuat Damar Kurung - Telusur

Aston Gresik Hidupkan Warisan Budaya Lewat Kelas Membuat Damar Kurung

Keseruan Peserta Damar Kurung Dengan Kreasinya. Foto: Istimewa.

telusur.co.id -Lentera kecil berbingkai kertas itu tampak berkelip, memancarkan cahaya lembut di sore yang hangat. Dialah Damar Kurung, karya seni khas Gresik yang diwariskan turun-temurun dan menjadi simbol kehidupan masyarakat kota santri. Tak hanya sekadar hiasan, Damar Kurung menyimpan kisah tentang tradisi, kearifan lokal, dan kegembiraan yang terekam dalam setiap guratan gambar di permukaannya.

Dalam upaya melestarikan keindahan budaya tersebut, Aston Gresik Hotel & Conference Center berkolaborasi dengan Budayawan Gresik, Kris Adji, menghadirkan kegiatan Eksplorasi Seni Tradisional: Kelas Membuat Damar Kurung. Kegiatan ini menjadi ruang kreatif bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat seni khas Gresik, sekaligus menyalurkan imajinasi melalui kegiatan menghias dan merangkai Damar Kurung.

Diselenggarakan di Nira Restaurant, Sabtu (25/10/2025) pukul 15.30–18.00 WIB, kegiatan ini diikuti peserta dari berbagai kalangan, mulai anak-anak hingga dewasa. Suasana sore itu terasa hangat dan penuh warna, ketika meja-meja diisi peralatan seni, tawa riang peserta, dan semangat untuk berkarya.

Acara dimulai dengan registrasi dan pembagian goodie bag dari para sponsor, dilanjutkan dengan momen seru berfoto bersama maskot Aston Gresik, Asto & Nia, yang selalu menjadi favorit anak-anak. Suasana semakin semarak dengan penampilan Tari Damar Kurung dari Sanggar Tari Wikus Gresik, yang menggambarkan kisah rakyat melalui gerak dan irama.

Puncak acara menghadirkan Kris Adji, budayawan yang telah lama meneliti dan memperjuangkan pelestarian Damar Kurung. Dalam pemaparannya, ia menceritakan asal-usul Damar Kurung sejak zaman dahulu hingga kini menjadi suvenir khas Gresik yang dikenal luas. Sebuah video perjalanan Damar Kurung turut diputar, membawa peserta menyelami jejak sejarah dan nilai budaya yang melekat di setiap sisi lentera tradisional ini.

Usai sesi pemaparan, seluruh peserta mulai mewarnai dan merangkai Damar Kurung mereka masing-masing. Beberapa memilih warna cerah yang melambangkan keceriaan, sementara yang lain menghadirkan nuansa klasik penuh makna. Dalam proses ini, tampak interaksi hangat antar peserta, mencerminkan bagaimana budaya mampu mempertemukan berbagai generasi dalam satu ruang kebersamaan.

“Kegiatan kolaborasi seperti ini harus kita lakukan terus. Selain memperkenalkan budaya Gresik, kegiatan ini menjadi bentuk konsistensi Aston Gresik dalam mendukung pelestarian warisan budaya lokal,” ujar S. Paminta Nugraha, General Manager Aston Gresik Hotel & Conference Center.

Acara ini juga mendapatkan dukungan dari sejumlah mitra yang peduli terhadap budaya dan UMKM, di antaranya Damar Kurung Gresik (Gerakan Satu Rumah Satu Damar Kurung), Skin+ Gressmall Gresik, Stesa Official, dan Sanggar Tari Wikus Gresik. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya dapat berjalan seiring dengan geliat ekonomi kreatif lokal.

Lebih dari sekadar hotel, Aston Gresik menjadi ruang di mana budaya bertemu dengan kreativitas, dan tradisi tumbuh bersama generasi baru. Melalui kegiatan seperti kelas membuat Damar Kurung ini, semangat pelestarian budaya tak lagi hanya dikenang, tetapi dihidupkan kembali dengan warna dan kebersamaan.


Tinggalkan Komentar