Bawa Misi Perdamaian Dunia, 5 Siswa SMA Ini akan Diberangkatkan Rotary ke 4 Negara - Telusur

Bawa Misi Perdamaian Dunia, 5 Siswa SMA Ini akan Diberangkatkan Rotary ke 4 Negara

Giat pembekalan selama 2 hari oleh Rotary District 3240 Indonesia kepada 5 siswa yang akan berangkat ke luar negeri

telusur.co.id - Rotary District 3420 Indonesia kembali memberangkatkan lima siswa tingkat SMA ke luar negeri. Hal itu diterapkan lewat program pertukaran pemuda Rotary Youth Exchange (RYE) dengan masa orientasi outbound 2024-2025.

Kelima siswa tersebut yakni; BRA Kusuma Putri asal Solo, Marthasya Putri asal Semarang. Sementara ketiga lainnya asal Surabaya yakni; Aquina Rachmayanti, Japaneta Bunadea, dan I Gde Arya Bagas.

“Program ini diselenggarakan oleh organisasi Rotary yang memberikan kesempatan kepada siswa-siswi berusia 15 hingga 17 tahun untuk belajar dan mengenal budaya di luar negeri,” ujar District Governor 2024-2025 Rotary District 3420 Indonesia, Suzana Chandra saat ditemui di Harris Hotel & Conventions Bundaran Satelit Surabaya di sela kegiatan pembekalan kepada 5 siswa tersebut selama 2 hari. Sabtu, (18/5/2024) pagi.

Dalam program ini, lanjut Suzana, para pelajar memiliki kesempatan yang langka untuk menjalani kehidupan di luar negeri, belajar bahasa asing, serta memperluas pemahaman tentang budaya global.

Pada kesempatan yang sama, District Governor 2023-2024 Rotary District 3420 Indonesia, Romy Junardy menjelaskan, program RYE 2024 memberangkatkan lima pelajar ke Amerika Serikat, Jerman, Jepang (masing-masing 1 orang), dan Belgia (2 orang).

Mereka yang lolos seleksi secara ketat akan mengikuti program selama 10-11 bulan atau setara dengan satu tahun ajaran. Tahun ini, para peserta terpilih mengusung misi perdamaian dunia. Mereka akan berangkat ke luar negeri pada bulan Juli 2024.

“Tahun ini, ada lima pelajar yang lolos seleksi program pertukaran pelajar RYE. Seleksi tahun ini dilakukan lebih ketat. Khusus District 3420 Indonesia ini, seleksi mencangkup wilayah Indonesia Timur, mulai dari Semarang (Jawa Tengah) hingga Jayapura (Papua),” tuturnya.

Romy menambahkan, selain itu, siswa-siswi dari luar negeri juga akan diterima belajar di Indonesia, dalam jumlah yang sama dengan negara tujuan siswa dari wilayah Surabaya.

“Proses seleksinya, kita ada tes psikologi, sebenarnya untuk menentukan standar paling tidak bisa dilepas orang tuanya karena mereka masih anak-anak usia di bawah 18 tahun agar tahu secara psikis mereka mampu keluar dari rumah untuk belajar di negara orang lain. Selain itu, attitude (sikap), intelligence (kecerdasan), serta prestasi di sekolah,” ungkapnya.

Sementara, salah satu orang tua dari peserta RYE 2024 yang akan dikirim ke Amerika Serikat,  Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Dipokusumo menjelaskan, berbagai persiapan dan pembekalan khusus sudah diberikan kepada anaknya.

Selain beberapa tarian tradisional dan budaya Indonesia, juga yang terpenting bekal attitude (sikap), behaviour (perilaku), dan inner beauty (kecantikan dari dalam pribadi).

“Saya ajarkan anak saya beberapa tarian tradisional yang paling mudah dipahami, seperti tari gambyong. Biasanya kan anak-anak putri sharing dengan Ibunya, salah satunya mengenai bisa atau tidak merawat tubuhnya sendiri. Saya mencoba mendidik anak saya supaya bisa mandiri melalui program ini,” urai Dipokusumo. (ari)


Tinggalkan Komentar