telusur.co.id -Dalam rangka memperingati Hari Karantina ke-148, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur menggelar kegiatan Sosialisasi Perkarantinaan bersama insan media di hotel Movenpick Surabaya City. 

Acara ini digelar sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran karantina dalam melindungi sumber daya hayati Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Karantina Jatim, Hari Yuwono Ady, yang dalam sambutannya mengapresiasi kontribusi media selama ini dalam menyebarluaskan informasi seputar perkarantinaan kepada publik.

“Kami berterima kasih kepada rekan-rekan media yang selama ini menjadi mitra strategis kami. Melalui kolaborasi dengan media, pesan-pesan edukatif tentang karantina bisa tersampaikan secara efektif dan membangun kesadaran masyarakat,” sambungnya. Selasa, (07/10/2025).

Menurut Hari, posisi strategis Jawa Timur sebagai pusat perdagangan dan jalur distribusi antar wilayah menjadikannya daerah dengan potensi risiko tinggi terhadap penyebaran hama serta penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan.

“Peran karantina tidak hanya soal teknis pemeriksaan, tapi juga melibatkan tanggung jawab lintas sektor. Kami menjaga keamanan pangan, kelestarian lingkungan, dan memastikan produk nasional dapat bersaing di pasar internasional,” lugasnya.

Namun, Hari juga menyoroti masih minimnya pemahaman masyarakat terhadap prosedur karantina yang kerap menyebabkan pelanggaran, seperti membawa hewan atau tumbuhan tanpa izin resmi.

“Edukasi publik menjadi kunci. Karena itu, peran media sangat penting dalam menyampaikan informasi yang benar dan mendorong kepatuhan masyarakat terhadap aturan karantina,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Karantina Jatim juga menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang bagi para jurnalis dalam menggali isu-isu terkait perlindungan sumber daya hayati, keamanan pangan, dan perkarantinaan nasional.

Melalui kegiatan ini, Karantina Jatim berharap sinergi dengan media semakin kuat, guna bersama-sama menjaga ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, serta keberlanjutan lingkungan di Indonesia. (ari)