BKKBN Jatim Bersama PIJAR dan Bangga Kencana Sinergi Percepatan Penurunan Stunting - Telusur

BKKBN Jatim Bersama PIJAR dan Bangga Kencana Sinergi Percepatan Penurunan Stunting

Plh. Kepala BKKBN Jawa Timur, Sukamto saat diwawancarai awak media di sela-sela Media Gathering di Trawas, Mojokerto

telusur.co.id - Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Timur menggelar Media Gathering bersama Pokja PIJAR dan Pokja Bangga Kencana sebagai upaya memperkuat sinergi dengan insan pers dalam mendukung publikasi program-program strategis pemerintah, khususnya terkait percepatan penurunan stunting dan penguatan keluarga.

Dalam sambutannya, perwakilan BKKBN Jatim menyampaikan terima kasih atas kehadiran seluruh media yang mengikuti kegiatan tersebut. Pihaknya menegaskan bahwa kolaborasi dengan media tidak hanya berhenti pada acara ini saja, tetapi akan terus dikembangkan melalui beragam program ke depan.

“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Ke depan akan ada banyak program yang membutuhkan dukungan media untuk publikasinya, sehingga masyarakat dapat memahami pentingnya mencegah stunting sejak dini,” papar Plh. Kepala BKKBN Jatim, Sukamto, S.E., M.Si. di Arayanna Hotel & Resort, Trawas, Mojokerto. Kamis, (27/11/2025) sore.

Transformasi BKKBN Menjadi Kementerian

Dijelaskan bahwa sejak tahun 2026, kata Sukamto, terjadi perubahan struktur kelembagaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menjadi Kementerian Kependudukan dan Komponen Keluarga. Perubahan ini menjadikan cakupan kerja lebih luas, tidak hanya sebatas kependudukan dan KB, tetapi juga peningkatan kualitas keluarga secara menyeluruh.

“Perubahan status tersebut membawa berbagai penyesuaian kebijakan. Salah satunya, hadirnya program Quick Win yang menjadi prioritas nasional dan wajib didukung seluruh perwakilan daerah termasuk Jawa Timur,” ujarnya.

Program Quick Win untuk Percepatan Penanganan Stunting

BKKBN Jatim menegaskan komitmennya dalam menjalankan program Quick Win yang mencakup berbagai kegiatan seperti GATI, GENTING, TAMASYA, SI JAYA, hingga aplikasi Super E.

Program-program ini dirancang untuk memastikan layanan keluarga dan upaya pencegahan stunting dapat berjalan lebih terarah dan tepat sasaran. 

“Stunting lebih baik dicegah daripada diobati. Maka kami memperkuat edukasi dan pendampingan agar masyarakat memahami bahaya stunting serta cara mencegahnya,” urai Sukamto.

Pendamping Keluarga jadi Garda Terdepan

Dalam upaya tersebut, peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) turut diperkuat. TPK berperan mendampingi ibu hamil, ibu menyusui, serta keluarga dengan baduta non-PAUD sesuai dengan arahan Menteri.

“Mulai tahun 2025, program pendampingan akan ditingkatkan secara bertahap hingga 2026 dan tahun-tahun berikutnya untuk memastikan target nasional dapat tercapai,” sambungnya.

Media Dianggap Mitra Strategis

Melalui kegiatan media gathering ini, BKKBN Jatim berharap seluruh insan pers mengetahui program-program terbaru yang dijalankan, sehingga dapat membantu menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan tepat dan masif.

“Harapannya, masyarakat memahami dan mau mengikuti program yang dilaksanakan pemerintah. Media adalah mitra penting untuk mencapai tujuan tersebut,” pesan Sukamto. (ari)


Tinggalkan Komentar