Cegah Perang Lebih Meluas, Perlu De-Eskalasi Konflik Iran versus Israel - Telusur

Cegah Perang Lebih Meluas, Perlu De-Eskalasi Konflik Iran versus Israel

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon. (Foto: telusur.co.id/Fahri).

telusur.co.id - Eskalasi konflik di Timur Tengah berpotensi memanas akibat serangan balasan Iran terhadap provokasi Israel yang sebelumnya membombardir Konsulat Besar Iran di Damaskus, Suriah. Dalam aksi balasannya, Iran meluncurkan ratusan pesawat nir-awak (drone) dan rudal balistik ke wilayah Israel.

Merespons hal itu, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon saat menegaskan pihaknya menginginkan adanya perdamaian melalui deeskalasi konflik.

"Sehingga (melalui deeskalasi) diharapkan tidak menciptakan satu konflik lebih luas dan perang lebih besar yang melibatkan lebih banyak negara. Jadi saya kira sikap kita seharusnya adalah bagaimana 'de-eskalasi' itu," kata Fadli di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (17/4/24).

BKSAP menyerukan kepada negara-negara dunia terus melakukan imbauan untuk melakukan pencegahan adanya potensi perang yang lebih luas

Tak hanya itu, Fadli yang juga Anggota Komisi I DPR RI tersebut menyerukan kepada negara-negara dunia lainnya terus melakukan imbauan untuk melakukan pencegahan adanya potensi perang yang lebih luas.

"Karena kita melihat juga kalau ini berlanjut akan semakin melibatkan banyak negara dan bisa semakin menyebabkan atau memicu perang yang lebih luas bahkan bisa saja terjadi Perang Dunia ke-III," tutur Politikus Partai Gerindra tersebut.

Di sisi lain, terkait konflik Gaza, Fadli menegaskan sikap Indonesia baik Pemerintah, Parlemen dan masyarakat sipil tetap menginginkan adanya gencatan senjata sesegera mungkin. Apalagi, hingga kini sudah banyak warga Palestina menjadi korban lebih dari 35 ribu orang yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

"Selanjutnya adalah akses kepada kemanusiaan (bantuan kemanusiaan). Dan tentu bagi kita ultimate gold-nya itu adalah pengakuan kemerdekaan bagi Palestina dalam kerangka two-state solution," pungkas Fadli. [Tp]


Tinggalkan Komentar