China Ucapkan Selamat ke Biden, Jinping Tawarkan Kerjasama Menguntungkan - Telusur

China Ucapkan Selamat ke Biden, Jinping Tawarkan Kerjasama Menguntungkan


telusur.co.id - Presiden China Xi Jinping, akhirnya mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih AS Joe Biden atas kemenangan pemilihannya awal bulan ini. Jinping menyatakan harapan untuk kerja sama saling menguntungkan di tengah sejumlah konflik antara dua ekonomi teratas dunia mengenai perdagangan, teknologi dan keamanan.

Dalam pesan ucapan selamat pada hari Rabu, Xi mengatakan kepada Biden bahwa hubungan sehat dan stabil adalah harapan bersama dari komunitas internasional, menurut pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita resmi Xinhua.

“Kami berharap kedua belah pihak akan menjunjung tinggi semangat non-konflik dan non-konfrontasi, saling menghormati dan kerja sama win-win, akan fokus pada kerja sama, mengontrol perbedaan, dan mempromosikan pembangunan China-AS yang sehat dan stabil," kata pernyataan itu.

Jaringan berita di Amerika Serikat menyebut pemilihan presiden 3 November untuk mendukung Biden pada 7 November, mendorong para pemimpin di seluruh dunia untuk memberi selamat kepada mantan wakil presiden atas kemenangannya atas Presiden Donald Trump.

Pesan Xi berarti bahwa China sekarang telah menjadi salah satu pemerintah besar terakhir yang memberi selamat kepada Biden. 

Ketegangan AS-China
Hubungan antara China dan AS berada pada titik terburuk dalam beberapa dekade dengan perselisihan mulai dari teknologi dan perdagangan hingga Hong Kong dan pandemi virus corona. Pemerintahan Trump telah mengeluarkan rentetan sanksi terhadap Beijing.

Keduanya bentrok dalam perang dagang yang memanas atas tuntutan AS, termasuk akses yang lebih besar ke pasar China, reformasi luas dari bidang permainan bisnis yang sangat menguntungkan perusahaan China, dan melonggarnya kontrol negara yang ketat oleh Beijing.

Pada bulan Januari, kesepakatan ditandatangani antara keduanya, membawa gencatan senjata parsial yang mewajibkan Beijing untuk mengimpor tambahan $ 200 miliar produk AS selama dua tahun, mulai dari mobil, mesin dan minyak hingga produk pertanian.

Sumber Aljazeera


Tinggalkan Komentar