Di Forum Dunia, Prabowo Tegaskan Indonesia Tak Memihak dan Selalu Dukung Jalan Damai - Telusur

Di Forum Dunia, Prabowo Tegaskan Indonesia Tak Memihak dan Selalu Dukung Jalan Damai

Presiden Prabowo Subianto. Foto: dok Seskab

telusur.co.id - Dalam forum ekonomi kelas dunia St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan posisi tegas Indonesia: netral, nonblok, dan selalu berpihak pada perdamaian.

Berbicara di hadapan para pemimpin global dan pelaku ekonomi dunia di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia konsisten mendorong solusi damai atas konflik global, termasuk konflik berkepanjangan di Ukraina. “Indonesia memegang teguh prinsip nonblok. Kami percaya, konflik bersenjata tidak bisa menyelesaikan masalah,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa dua tahun lalu Indonesia pernah mengusulkan gencatan senjata segera dalam perang Rusia-Ukraina. Usulan itu mendapat tanggapan positif dari pihak Rusia, menunjukkan potensi bahwa jalur diplomasi masih terbuka. “Kami usulkan gencatan senjata di tempat. Respons Rusia saat itu cukup terbuka, bahkan sangat positif,” katanya.

Sebagai contoh penyelesaian konflik yang realistis, Presiden Prabowo menyebut zona demiliterisasi di Semenanjung Korea, yang telah menjaga stabilitas meski konflik resmi belum berakhir. “Kita bisa belajar dari Korea. Gencatan senjata bisa jadi fondasi damai jangka panjang.”

Indonesia Dorong Peran Rusia untuk Redakan Ketegangan di Iran

Dalam kesempatan terpisah, usai bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa krisis di Iran juga menjadi topik penting yang dibahas. Ia menyebut pengaruh Rusia sangat besar dalam menjaga stabilitas kawasan, dan mendesak agar semua pihak menurunkan eskalasi konflik. “Kami ingin semua pihak turunkan suhu. Rusia punya peran besar, dan kami yakin penyelesaian damai masih mungkin dicapai,” ujarnya.

Kehadiran Presiden Prabowo di SPIEF 2025 bukan hanya menunjukkan komitmen ekonomi Indonesia, tapi juga menegaskan peran aktif negara dalam diplomasi global yang konstruktif. Indonesia tidak tunduk pada tekanan geopolitik dari pihak manapun, dan selalu konsisten memihak pada solusi, bukan konfrontasi.

Forum SPIEF tahun ini dihadiri berbagai kepala negara, CEO perusahaan global, dan akademisi dari seluruh dunia, membahas isu-isu strategis dari ketahanan pangan, investasi global, hingga keamanan geopolitik.[perto]


Tinggalkan Komentar