telusur.co.id - Sebuah video yang memperlihatkan dua perempuan diarak telanjang oleh massa di negara bagian timur laut Manipur, memicu kemarahan di India.
Polisi mengatakan, mereka telah membuka kasus pemerkosaan beramai-ramai dan menangkap seorang pria.
Pada Kamis (20/7/23), sesi parlemen terganggu karena anggota parlemen menuntut diskusi tentang masalah dua perempuan telanjang diarak massa tersebut.
Perdana Menteri Narendra Modi bahkan menyebut bahwa insiden itu telah mempermalukan India" dan "tidak ada kesalahan yang akan terhindar".
"Saya meyakinkan bangsa, hukum akan mengambil jalannya dengan sekuat tenaga. Apa yang terjadi dengan putri Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan," kata Modi, menjelang sesi parlemen dalam komentar publik pertamanya terkait konflik Manipur seperti dikutip dari Associated Press.
Mahkamah Agung juga menyatakan keprihatinannya atas penyerangan tersebut. Ketua Mahkamah Agung India DY Chandrachud mengatakan, pengadilan "sangat terganggu dengan video tersebut" dan meminta pemerintah untuk mengambil tindakan.
Menteri Federal Smriti Irani, menyebut insiden itu "terkutuk dan benar-benar tidak manusiawi".
Beberapa pemimpin oposisi juga mengkritik pemerintah Partai Bharatiya Janata karena tidak berbuat banyak untuk memadamkan kekerasan di negara bagian Manipur.
Pemimpin partai Kongres Priyanka Gandhi Vadhra mengatakan bahwa "gambaran kekerasan seksual terhadap perempuan dari Manipur sangat memilukan".
Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal juga mengutuk insiden itu. "Tindakan keji semacam ini tidak dapat ditoleransi dalam masyarakat India," katanya.
Pihak kepolisian menerangkan, penyerangan terhadap wanita itu terjadi pada 4 Mei tetapi menjadi berita utama nasional pada Kamis 5 Mei, setelah videonya mulai viral di media sosial.
Pemerintah federal telah meminta semua perusahaan media sosial untuk menghapus video dari platform mereka.
Video mengerikan kedua wanita itu dibagikan secara luas di media sosial pada hari Rabu. Dalam video, menunjukkan kedua wanita dengan kondisi tidak ada sehelai benang pun di tubuh meraka alias telanjang, di bawa oleh segerombolan pria. Dua wanita itu diraba-raba bagian tubuh, kemudian mendorong mereka ke lapangan.
Diketahui, sebuah video yang menunjukkan serangan itu memicu kemarahan besar-besaran dan dibagikan secara luas di media sosial pada Rabu malam, meskipun sebagian besar internet diblokir dan jurnalis tak dapat masuk ke negara bagian terpencil itu. Rekaman tersebut menunjukkan dua perempuan telanjang dikelilingi oleh puluhan pria muda yang meraba-raba kemaluan mereka dan menyeret mereka ke lapangan.
Hindustan Times (HT), Kamis 10 Juli 2023, juga melaporkan, sebuah video dua wanita, yang diarak telanjang oleh massa, diserang dan diperkosa dua bulan lalu di Manipur.
Video ini beredar luas di grup media sosial pada Rabu 19 Juli 2023.
Dikatakan, dua anggota keluarga wanita tersebut juga dibunuh oleh massa yang berjumlah sekitar 800-1.000 orang, menurut FIR yang dilihat oleh HT.[Fhr]