telusur.co.id - Nama Mandalika belakangan ini terkenakl, bukan hanya soal Kejuaraan Dunia Superbike (WBSK), tapi juga sebuah skandal pembongkara peti motor milik Ducati. Hal ini membuat Lombok semakin terkenal, sayangnya bukan dengan hal yang positif.
Skandal unboxing peti motor WSBK milik Ducati tersebut lalu disebarkan melalui YouTube dan membuat kemarahan banyak pihak.
Koresponden media motorsport, Speedweek, sebelumnya memberitakan foto dan video pembongkaran boks kargo motor pada Rabu (10/11/21).
Mereka menyebut Direktur Sport Ducati Corse, Paolo Ciabatti, murka kepada Indonesia yang melakukan pembongkaran ilegal motor Ducati V4R Panigale bernomor 21 milik Michael Ruben Rinaldi.
Speedweek juga menuliskan jika kejadian seperti ini hanya terjadi "di negara dunia ketiga dan dari 40 tahun lalu".
Pemberitaan tersebut akhirnya menimbulkan reaksi publik khususnya masyarakat Indonesia yang merasa kecewa dan malu. Mereka menganggap, Ducati telah menodai nama Indonesia dan perhelatan WSBK Mandalika.
Pihak Dudati pun membantah tuduhan tersebut. Mereka menegaskan, Ducati tidak pernah mengeluarkan komentar apapun terkait insiden di Sirkuit Internasional Mandalika, termasuk komentar Paolo Ciabatti yang marah besar kepada Indonesia.
"Bertentangan dengan apa yang diberitakan beberapa media. Paolo Ciabatti, dan Ducati Corese tidak pernah membuat pernyataan apa pun terkait peristiwa di Sirkuit Internasional Mandalika," tulis pihak Ducati dalam pernyataan resmi lewat akun twitter @ducaticorse, Kamis (11/11/21).
"Kami menantikan untuk melihat semua penggemar kami di Indonesia dan mengunjungi Indonesia untuk seri WorldSBK dan Grand Prix MotoGP tahun depan," lanjutnya.
Pihak lainnya, yaitu Mandalika Grand Prix Association (MGPA), telah memberikan klarifikasi. MGPA menyatakan jika unboxing boks kargo motor Ducati merupakan bagian dari pemeriksaan. Proses pemeriksaannya pun sudah dilakukan sesuai dengan prosedur.
Pihaknya juga menyayangkan oknum yang sudah menyebarkan video unboxing tersebut sehingga memicu kesalahpahaman.
MGPA juga turut meminta maaf atas insiden ini, khususnya kepada penggemar pembalap motor di Indonesia. Mereka berjanji melakukan pembatasan ketat agar insiden seperti itu tidak terulang.
Laporan: Nadila Firdinia