telusur.co.id - Keberhasilan tim Ducati Lenovo meraih gelar juara dunia MotoGP 2022 melalui raidernya Francesco Bagnaia sama dengan melepaskan dahaga yang sudah lama tak meraih gelar bergengsi di ajang tersebut 

Keberhasilan Ducati saat itu disaat Stoner menjadi raider dan menjuarai gelar MotoGP. Saat kehadiran Valentino Rossi Ducati, pabrikan asal Italia itu tak berbuat banyak. Malah Ducati sempat kewalahan mencari sponsor untuk kerjasama.

Bos Ducati, Paolo Ciabatti mengakui disaat itu dirinya sempat putus asa. Bahkan ia berfikir untuk meninggalkan dunia balap kuda besi. Saat ini, lanjut dia, apa yang diraihnya sama dengan melepas dahaga gelar yang telah lama hilang.

Dirinya juga mengaku keberhasilannya tak lepas dari keterpurukan Ducati yang selalu gagal meraih gelar.     

“Jika saya melihat kembali pada 2013, di pertengahan musim saya ingin berhenti,” ujar Ciabatti dilansir dari Autosport.

“Kami tidak pergi kemana-mana. Ducati keluar dari dua tahun yang tak sukses dengan Valentino Rossi dan kemudian memilih Andrea Dovizioso dan Nicky Hayden,” ia mengimbuhkan.

“Saat itu, Ducati sangat sulit untuk menemukan orang yang ingin berinvestasi. Mereka hanya siap berinvestasi jika Rossi masih menjadi pebalap kami,” tutupnya.[]