telusur.co.id - Kasus pengaturan skor di Liga Indonesia kembali terulang. Kali ini sejumlah pemain dari Perserang Serang diduga terlibat dalam pengaturan skor.

Usai masalah itu kembali mencuat, timbul pertanyaan kemana Satgas Antimafia Bola yang dibentuk Polri beberapa waktu silam.

Menanggapi hal tersebut, Asops Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, masa tugas Satgas Antimafia Bola telah selesai. Saat itu Satgas dibentuk untuk menangani keberadaan mafia bola yang telah menggurita di Liga Indonesia.

“Kemudian, (kasus mafia bola) sudah ditangani dan selesai. Secara otomatis Satgas itu dibatasi ruang dan waktu," ujar Imam di Jakarta, Selasa (9/11/21).

Anggota yang pernah bertugas di Satgas Antimafia Bola Polri, kata Imam, juga telah memiliki tugas baru di satuan masing-masing. Pasalnya masa tugas Satgas Antimafia Bola berakhir pada 2020 lalu.

"Jadi orang-orang satgasnya juga sudah pada bergeser ke mana-mana. Makanya kemudian (masa tugas Satgas Antimafia Bola) selesai," katanya.

Lebih jauh Imam tak menampik jika Satgas Antimafia Bola dapat kembali diaktifkan. Namun hal tersebut harus melalui instruksi dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

"Bisa saja dibentuk lagi, tapi harus dengan kebijakan pimpinan. Pembentukan Satgas akan dilakukan manakala ada kasus yang terjadi dan membutuhkan penanganan segera," tukasnya.

Seperti diketahui, Menpora Zainudin Amali mengapresiasi langkah PSSI yang melaporkan adanya dugaan pengaturan skor ke pihak kepolisian. Dia berharap laporan tersebut dapat ditindaklanjuti secepatnya.

"Mudah-mudahan langkah yang dilakukan PSSI segera ada hasilnya. Kalau tidak ada otaknya tidak mungkin. Semoga ini memberikan efek jera agar tidak terjadi lagi kedepan," ujar Zainudin di Makassar, Minggu (7/11/21). (Ts)