Ferdinand: Kerja Nyata Risma Bikin Kaum Tak Miliki Kinerja Kepanasan - Telusur

Ferdinand: Kerja Nyata Risma Bikin Kaum Tak Miliki Kinerja Kepanasan

Ferdinand Hutahaean. (Foto: telusur.co.id/Fahri).

telusur.co.idKerja nyata Menteri Sosial Tri Rismaharini membuat pihak-pihak yang tak mampu kerja merasa kepanasan dan akan menyerang Risma dengan narasi-narasi buruk.

Begitu disampaikan Eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hitahaean mengomentari pemberitaan media soal Tri Rismaharini yang mengantar 15 pemulung binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Education, Religion Bee Entertainment (ERBE) untuk bekerja di PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

"Kerja nyata yang seperti ini pasti membuat kaum tak mampu kerja, tak memiliki kinerja, kepanasan dan akan menyerang Risma dengan narasi-narasi buruk," tulis Ferdinand di akun Twitter-nya @FerdinandHaean3, Jumat (22/1/21).

Ferdinand menyebut, pihak yang tak mampu bekerja dan hanya bisa menyerang Risma dengan narasi buruk itu lupa bahwa kebaikan sekecil apapun akan membawa manfaat yang besar.

Ferdinand pun membandingkan apa yang dilakukan Risma dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilainya tidak mampu berbuat apa-apa.

"Mereka lupa bahwa kebaikan sekecil apapun mamfaatnya besar daripada tidak mampu melakukan apa-apa seperti Anies," kata Ferdinand.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengantarkan 15 pemulung untuk bekerja di PT Waskita Karya. Di perusahaan plat merah ini, mereka akan diberikan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang mereka kuasai.

Rencananya, 15 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) itu akan ditempatkan di tiga titik pembangunan jalan tol di wilayah Bekasi dan Jakarta.

"Saya mewakili pemerintah dan Kemensos mengucapkan terima kasih kepada PT Waskita Karya yang telah memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita. Saya yakin mereka akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik," kata Risma dalam sambutannya di Kantor PT. Waskita Karya Lokasi Proyek Becakayu, Bekasi, Kamis, (21/1/21).

Risma menceritakan, selama menjadi pemulung, rata-rata mereka hanya mendapatkan uang sebesar Rp30.000 sehingga mereka sulit memiliki akses tempat tinggal dan memilih berada di kolong jembatan atau tidur di trotoar.

“Saya bertanya pendapatan mereka, (kata mereka—red.) Rp30 ribu dan itu kadang untuk berdua. Kita bayangkan, bagaimana mereka bisa sewa rumah, mengontrak, apalagi membeli,” ujar mantan Wali Kota Surabaya itu.

Diketahui, belasan orang pemulung yang diantar Mensos Risma itu merupakan binaan di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Education, Religion Bee Entertainment (ERBE).

Saat ini mereka tinggal sementara di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan mendapatkan berbagai pelatihan. Nantinya, setelah mandiri mereka akan ditempatkan di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Kuncinya teman-teman harus jujur, rajin dan disiplin. Sulit mendapat pekerjaan saat ini. Saya yakin kehidupan kalian akan lebih baik. Susah dan berat sudah pasti, tapi harus yakin Tuhan bisa memberikan kemudahan di balik kesulitan kita," pesan Risma kepada para pemulung itu. [Tp]


Tinggalkan Komentar