telusur.co.id - Suasana megah Istora Senayan kembali menjadi saksi sejarah. Untuk pertama kalinya, ganda campuran asal Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue sukses menyabet gelar juara Indonesia Open 2025 setelah menaklukkan pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran dalam dua gim langsung, 21-16, 21-18, Sabtu (7/6).

Kemenangan ini bukan hanya memastikan gelar pertama bagi Prancis di turnamen BWF World Tour Super 1000 ini, tetapi juga menjadi momen pembalasan sempurna bagi Gicquel/Delrue yang sebelumnya dua kali ditekuk pasangan Thailand dalam pertemuan sebelumnya.

Rebut Mimpi di Tengah Riuhnya Istora

"Saya sangat, sangat senang. Kami sudah menantikan kemenangan di turnamen besar seperti ini dan sangat bahagia bisa mewujudkannya di Istora," ujar Gicquel penuh semangat dalam konferensi pers usai laga.

Atmosfer panas dan penuh gairah khas Istora yang kerap jadi momok bagi lawan, justru menjadi energi tambahan bagi pasangan Prancis ini.

"Atmosfer di sini luar biasa. Kami tahu bermain di Istora selalu spesial, dan dukungan dari penonton membuat pengalaman ini tak terlupakan," lanjut Gicquel. "Kami memang punya mimpi memenangkan gelar di sini, dan hari ini semuanya terbayar lunas."

Balas Dendam Terindah

Kemenangan ini terasa makin manis karena Gicquel/Delrue akhirnya berhasil membalas kekalahan dalam dua pertemuan terakhir melawan Puavaranukroh/Paewsampran.

Pada Kumamoto Masters 2024, mereka kalah lewat rubber game 21-16, 10-21, 21-17. Lalu, di Malaysia Open 2025, mereka kembali tumbang 21-12, 14-21, 21-7. Tapi kali ini, di pentas sebesar Indonesia Open dan di bawah sorotan ribuan pasang mata di Istora, Gicquel/Delrue membalikkan semua cerita.

Tak hanya mencetak sejarah pribadi, kemenangan ini juga menjadikan mereka sebagai ganda campuran pertama dari Prancis yang meraih gelar BWF Super 1000 – sebuah prestasi monumental untuk bulu tangkis negeri mode.

Langkah Baru Menuju Elit Dunia

Dengan hasil ini, Gicquel/Delrue tak hanya mengukir sejarah, tetapi juga mengirim sinyal kuat bahwa mereka siap bersaing di jajaran elite dunia. Kepercayaan diri mereka meningkat, dan atmosfer Istora tampaknya telah memberi mereka kekuatan ekstra untuk terus melaju lebih tinggi.

"Ini lebih dari sekadar kemenangan, ini adalah pembuktian bahwa kami bisa bersaing dengan yang terbaik," tutup Gicquel.[iis]