Gubernur Khofifah Berangkatkan Parade Defile Dies Natalis ke-71 UNAIR dan 112 Tahun Pendidikan Dokter - Telusur

Gubernur Khofifah Berangkatkan Parade Defile Dies Natalis ke-71 UNAIR dan 112 Tahun Pendidikan Dokter

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi membuka dan memberangkatkan parade defile dalam rangka Dies Natalis UNAIR ke-71 serta 112 Tahun Pendidikan Dokter di FK UNAIR Surabaya, Minggu (9/11). Foto: Istimewa.

telusur.co.id -Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Airlangga (IKA UNAIR) Khofifah Indar Parawansa secara resmi membuka dan memberangkatkan parade defile dalam rangka Dies Natalis Universitas Airlangga (UNAIR) ke-71 serta 112 Tahun Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR Surabaya, Minggu (9/11).

Dengan mengusung tema “Fit for Life: The Science of Sport Medicine”, kegiatan defile tahun ini diikuti oleh 59 angkatan alumni FK UNAIR (angkatan 1960–2018) dan 28 departemen spesialis. Ribuan peserta tampil penuh semangat mengenakan kostum berwarna-warni sesuai identitas angkatan, disertai yel-yel dan kreasi seni yang menggambarkan semangat kekeluargaan khas Ksatria Airlangga.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa defile bukan sekadar ajang seremonial, tetapi juga perayaan atas perjalanan panjang, dedikasi, dan kontribusi nyata FK UNAIR selama lebih dari satu abad dalam membangun dunia medis di Indonesia.

“Saya rasa kita akan segera mengikuti indahnya Defile dari keluarga besar FK UNAIR. Alhamdulillah hari ini hadir juga alumni senior FK UNAIR dari angkatan sebelum 1963-1964. Walaupun ada para alumni cukup senior tapi tidak menggoyahkan semangat Bapak Ibu untuk hadir dan ikut berkontribusi,” ujarnya.

“Oleh karena itu, kami menyampaikan selamat sukses kepada FK UNAIR yang sebetulnya sudah berusia 112 tahun dan telah melahirkan puluhan ribu tenaga medis yang melayani kesehatan masyarakat,” lanjutnya.

Khofifah juga mengapresiasi peran FK UNAIR yang telah melahirkan banyak tenaga medis unggul yang berkiprah di berbagai daerah bahkan hingga ke luar negeri.

“Terima kasih kepada FK UNAIR yang sudah banyak melahirkan generasi dokter FK UNAIR yang insya Allah sudah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dunia medis Indonesia,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengajak seluruh civitas akademika dan alumni FK UNAIR untuk memperkuat pengabdian dan kolaborasi dalam mewujudkan Indonesia Sehat menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu bentuknya adalah penguatan kemitraan strategis antara FK UNAIR, RSUD Dr. Soetomo, serta berbagai institusi kesehatan lainnya dalam mendukung agenda nasional di bidang kesehatan.

“Dengan penguatan dari FK UNAIR dan partnership terutama dengan RS Soetomo yang selama ini terbangun dengan sangat baik,” pungkasnya.

Khofifah juga menegaskan rasa bangganya terhadap almamater UNAIR yang telah membentuk banyak figur profesional dan pemimpin bangsa.

“UNAIR telah membesarkan kita semua. Sebagai Ksatria Airlangga, kita membawa amanat untuk memberikan dedikasi dan pengabdian terbaik di mana pun berada,” imbuhnya.

“Juga tentu kepada UNAIR yang juga membesarkan kita semua, membesarkan saya untuk bersama-sama membawa amanat sebagai Ksatria Airlangga memberikan dedikasi dan pengabdian di mana saja kita berada,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyoroti peran IKA UNAIR yang terus memperkuat jalinan pengabdian dan kontribusi alumni di berbagai daerah, nasional, hingga cabang istimewa di luar negeri.

“Kami pun sering kali keliling untuk menguatkan pelebaran pengabdian atas nama IKA UNAIR di berbagai provinsi di Indonesia,” tuturnya.

“Mudah-mudahan seluruh ilmu yang didesiminasikan, diintroduksi, dan diberikan oleh para guru besar dan guru-guru kita semua menjadi amal jariyah dan membawa kebahagiaan di surga nanti,” tegasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga Prof. Muhammad Madyan menyampaikan bahwa momentum Dies Natalis kali ini tidak hanya merayakan 71 tahun perjalanan UNAIR, tetapi juga menandai 112 tahun sejarah pendidikan kedokteran di Surabaya.

“Hari ini adalah hari yang istimewa. Kita tidak hanya merayakan 71 tahun UNAIR tapi juga 112 tahun sejarah pendidikan kedokteran di Surabaya,” tegasnya.

“Perjalanan yang amat panjang yang telah melahirkan ribuan insan akademik terbaik Indonesia. Melihat defile yang penuh semangat ini, kita seakan menyaksikan kisah panjang tentang pengabdian bagaimana ilmu tumbuh di ruang kuliah, berkembang di rumah sakit, dan memberi manfaat bagi masyarakat luas,” lanjutnya.

Prof. Madyan menambahkan, tidak ada universitas besar tanpa peran alumninya. Menurutnya, alumni bukan hanya bagian dari sejarah, tetapi juga energi masa depan universitas. Ia berharap FK UNAIR terus menjadi barometer pengembangan ilmu kedokteran di Indonesia bahkan dunia.

“Ini adalah momentum panggilan untuk menyatukan langkah antara kampus dan alumni. Saya berharap Fakultas Kedokteran sebagai salah satu fakultas tertua di UNAIR menjadi barometer perkembangan kedokteran di Indonesia maupun dunia,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor Bidang Sumber Daya UNAIR Ardianto, Direktur RSUD Dr. Soetomo Cita Rosita Sigit Prakoeswa, dan Direktur RS UNAIR Nasronudin.


Tinggalkan Komentar