telusur.co.id - Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon Syeikh Naim Qassem mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan Israel tidak berani menyerang Hizbullah karena mereka sadar bahwa tekad kuat mereka untuk membalas setiap agresi tidak akan pernah berubah.

Syeikh Naim Qassem, seperti dikutip dari situs al-I'lam al-Harbi al-Markazi, Kamis (4/3/21), menekankan Hizbullah tetap dalam posisi bertahan dan tidak ingin memulai perang.

"Rezim Zionis harus memahami bahwa medan perang tidak terbuka untuk mereka. Jika Israel menarik kami ke sebuah konfrontasi, kami siap setiap saat untuk memberinya pelajaran yang tidak akan pernah dilupakan," tegasnya.

Syeikh Qassem menuturkan, saat ini serangan Amerika atau Israel terhadap Hizbullah tidak mungkin terjadi, karena mereka tahu bahwa Hizbullah akan menanggapi setiap serangan.

Lebih lanjut Petinggi Hizbullah ini mengatakan, salah satu persoalan yang dihadapi Lebanon adalah tekanan yang dilakukan oleh AS melalui penerapan sanksi dan syarat tertentu.

Mengenai hubungan antara Hizbullah dan Washington, Syeikh Qassem menegaskan tidak ada kontak dengan AS, tidak ada bedanya apakah Donald Trump atau Joe Biden yang berkuasa di Washington. [Tp]