telusur.co.id -Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkapkan bahwa seleksi nasional yang digelar oleh Kemenpora untuk tiga cabang olahraga yang sedang dalam konflik internal federasi tidak bermaksud untuk mengintervensi.
Ketiga cabang olahraga yang akan digelar seleknas yaitu tenis meja, tinju, dan sepak takraw.
"Kemenpora tidak ingin dikatakan langkah ini dijadikan sebagai intervensi atas masalah di federasi," ucap Dito pada konferensi pers di Jakarta.
"Sebelum melakukan seleknas ini, kami sudah melakukan mediasi dan komunikasi (ke masing-masing federasi). Kami lakukan ini untuk menyelamatkan potensi-potensi atlet hebat Indonesia," tambah Dito.
Dito pun menambahkan seleknas ini akan didukung oleh beberapa ASNdi lingkungan Kemenpora yang juga memiliki talenta-talenta terbaik dan juga kedekatan dengan komunitas masing-masing cabang olahraga.
"Pertama kami mengadakan seleknas ini dan di kemenpora juga ada talenta-talenta akademisi, dan pakar-pakar yang akan membantu program ini," tambah Dito.
Menpora juga berpesan kepada siapapun yang memiliki hasrat untuk menjadi ketua umum federasi cabang olahraga untuk lebih memiliki hati dan pengorbanan untuk stakeholder cabang olahraga.
"Kami ingin kedepannya untuk para calon ketua umum federasi cabang olahraga harus berpikir, karena memegang federasi ini mengelola manusia, jadi tidak bisa memakai hati atau pengorbanan yang besar,"
"Bayangkan saja jika jadi ketua umum cabor, tetapi tidak mengadakan kejurnas, bagaimana pembinaan berjalan," kata Menpora.
Terakhir, Menpora berharap para pemimpin federasi-federasi yang masih bersengketa agar terbuka hatinya untuk mengesampingkan ego pribadi demi pembinaan cabang olahraga yang lebih baik lagi kedepannya.
"Jadi saya berharap para individu-individu yang masih bersengketa dan mengedepankan ego, hatinya bisa terbuka dan terketuk," tutup Menpora Dito kepada awak media.
Saat ini diketahui federasi cabang olahraga tenis meja dan tinju sedang ada masalah sengketa dualisme kepemimpinan federasi. Selain itu, untuk cabang olahraga tinju, federasinya masih bermasalah dengan periode kepemimpinan ketua umumnya.