Ini Lima PR Bagi Kementan dan Bapanas Jika Indonesia Sukses Dalam Kedaulatan Pangan - Telusur

Ini Lima PR Bagi Kementan dan Bapanas Jika Indonesia Sukses Dalam Kedaulatan Pangan

Firman Soebagyo

telusur.co.id - Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo menilai Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) harus fokus pada lima langkah utama jika ingin menyukseskan kedaulatan pangan.

“Pertama, Kementan harus meningkatkan produksi pangan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada impor,” ujarnya.

Kedua, Bapanas perlu mengembangkan sistem pangan yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“Ketiga, perkuat infrastruktur pangan seperti gudang, jalan distribusi, dan fasilitas lainnya agar efisiensi meningkat dan kerugian pasca panen bisa ditekan.”

Keempat, libatkan lebih banyak petani dan masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan, dan program pemberdayaan. 

Kelima, kembangkan teknologi pangan agar produksi, kualitas, dan keamanan pangan semakin baik.

Firman yang juga Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia turut menambahkan, tanpa inovasi dan kerja bersama, target swasembada pangan hanya akan menjadi slogan.

“Inovasi teknologi harus menjadi prioritas agar sektor pangan kita mampu bersaing dan adaptif terhadap tantangan global. Kalau tidak ada lompatan, maka Rp164,4 triliun bisa habis tanpa memberikan dampak signifikan bagi kedaulatan pangan kita,” ujarnya.

Selain itu, Firman juga menekankan pentingnya peran sektor swasta dalam pembangunan pangan nasional. Menurutnya, pemerintah harus memastikan kebijakan swasembada pangan tidak meminggirkan pelaku usaha. 

“Jangan sampai pelaku usaha swasta di sektor pertanian dirugikan apalagi sampai dihilangkan perannya. Justru sebaliknya, swasta harus digandeng sebagai mitra strategis agar ekosistem pangan kita semakin kokoh,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam RKP 2026, pemerintah menekankan kolaborasi lintas sektor dan sinergi pusat-daerah.

“Ketahanan pangan tidak bisa ditopang hanya oleh satu kementerian, tetapi harus menjadi gerakan bersama yang melibatkan kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha pangan. Kalau ini berjalan, saya optimistis target swasembada beras dan jagung yang disampaikan Presiden bisa terwujud,” pungkasnya. [ham]


Tinggalkan Komentar