telusur.co.id -Indonesia membutuhkan pemimpin dan inovator desain yang mampu mengintegrasikan teknologi digital dengan pendekatan humanistik.
Oleh karena itu, Magister Desain PCU hadir memberi solusi multidimensi berbagai desain imersif yang berkelanjutan, dengan fokus kepada konsep "phygital".
Di tengah riuhnya gelombang disrupsi digital dan urgensi keberlanjutan, industri kreatif global yang terus bergerak, menuntut lebih dari sekadar estetika. Indonesia, sebagai salah satu kekuatan kreatif yang tengah bangkit, membutuhkan pemimpin dan inovator desain yang tak hanya piawai menciptakan bentuk, tapi juga mampu merajut benang teknologi, budaya, dan dampak sosial ke dalam setiap karya.
Menyadari krusialnya peran ini, Petra Christian University (PCU) melangkah maju, bukan sekadar merayakan hadirnya program studi baru, tapi juga mengukir visi melalui Program Studi Magister Desain.
Pendidikan desain tingkat lanjut di bawah naungan Faculty of Humanities and Creative Industries itu menjadi inisiatif dalam membuka jalan bagi solusi "phygital" yang imersif, serta mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan di setiap inovasi.
“Phygital adalah gabungan dari kata ‘physical’ (fisik) dan ‘digital’. Konsep ini mengacu pada pengalaman yang mengintegrasikan dunia fisik (nyata) dengan dunia digital (virtual) yang lebih humanistik.
Tujuannya menciptakan pengalaman yang lebih interaktif dan bermakna, untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” jelas Dr. Laksmi Kusuma Wardani, S.Sn., M.Ds., Ketua Program Studi Magister Desain.
Sore itu (23/5), perbincangan menarik mengenai hal tersebut pun berlangsung dengan seru di antara para akademisi dan praktisi bidang desain.
Di Ruang Matthew, Gedung Radius Prawiro lantai 10, Kampus Utama PCU, Dr. Laksmi bersama Andi S. Boediman selaku CEO of Ideosource Entertainment dan Aristarchus Pranayama Kuntjara, M.A., Ph.D., salah satu dosen Program Studi Magister Desain, saling berbagi perspektifnya dalam “Creative Talk: Design in the Digital Era”.
Secara khusus, Andi S. Boediman berbagi pengalamannya sebagai seorang profesional desain di industri kreatif.
Ia menceritakan bagaimana desain berkembang bersama teknologi hingga saat ini, dan bagaimana dampaknya.
Kemudian sebagai akademisi, Aristarchus mengenalkan secara detail mengenai keberadaan konsep phygital, mengingat istilah tersebut masih cukup asing bagi masyarakat awam. Sedangkan tak ketinggalan, Dr. Laksmi juga memaparkan latar belakang lahirnya Program Studi Magister Desain.
“Dengan Creative Talk ini, harapannya masyarakat bisa semakin menyadari setiap potensi yang ada dari perkembangan desain di era digital saat ini. Terlebih lagi, mereka dapat mengenal lebih dalam tentang Program Studi Magister Desain dengan semua manfaat dari kompetensi yang akan dipelajari,” ungkap Laksmi.
Prosesi Grand Launching pun berlangsung dengan peresmian simbolis oleh Rektor PCU yang akan menyemprotkan pylox kosong ke layar LED, memicu transisi visual yang menampilkan logo Program Studi Magister Desain (M.Ds.). Aksi ini melambangkan konsep "phygital", yaitu integrasi antara dunia fisik dan digital.
“Lulusan M.Ds. PCU nantinya diharapkan dapat menjadi desainer dengan kecakapan manajerial yang kompeten, beretika, inovatif, dan kolaboratif dengan pendekatan lintas disiplin dalam desain imersif, untuk mentransformasi masyarakat kreatif secara berkelanjutan,” pungkas Laksmi. (ari)