telusur.co.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baqaei mengecam keras agresi militer berulang kali yang dilakukan rezim Israel terhadap Lebanon, dan mengecam pelanggaran berkelanjutan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon.
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Minggu, Baqaei secara khusus mengutuk serangan pesawat tak berawak hari Sabtu yang dilakukan oleh rezim Zionis di desa Msayleh, yang menargetkan mesin dan peralatan yang digunakan untuk pembersihan puing-puing dan pembangunan kembali di daerah pemukiman yang sebelumnya rusak akibat serangan Israel.
Juru bicara Iran menggambarkan pelanggaran terus-menerus yang dilakukan rezim Israel terhadap perjanjian gencatan senjata dan serangan militer terhadap wilayah Lebanon sebagai pelanggaran mencolok terhadap Piagam PBB dan hukum internasional.
Ia juga mengkritik tidak adanya tindakan dari AS dan Prancis, sebagai penjamin gencatan senjata, dan mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan yang serius dan efektif untuk mengekang pelanggaran hukum dan hasutan perang dari rezim pendudukan Zionis terhadap Lebanon dan negara-negara lain di kawasan tersebut.
Pada Sabtu pagi, serangan udara Israel menewaskan satu orang dan melukai tujuh lainnya di desa Msayleh di Lebanon selatan, yang untuk sementara memutus rute utama yang menghubungkan Beirut dengan bagian selatan negara itu, dalam pelanggaran hampir setiap hari terbaru oleh Israel terhadap gencatan senjata November 2024 yang ditandatanganinya dengan Hizbullah.
Serangan itu menargetkan lokasi yang menjual mesin berat dan menghancurkan sejumlah kendaraan.
Sumber: TNA