telusur.co.id -Ketua Umum PSSI Erick Thohir semakin serius menjajaki kemungkinan timnas Indonesia untuk memakai Jakarta International Stadium (JIS) sebagai markasnya.
Erick sudah beberapa kali menggelar pertemuan intensif dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung beserta jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk meminta izin penggunaan JIS.
Menurut Erick, JIS bisa menjadi salah satu stadion untuk menggelar laga timnas baik kelompok umur putra dan putri, bahkan juga bisa untuk timnas senior.
"Artinya apa? Strata tim nasional ini memerlukan banyak fasilitas olahraga. Nah ini yang kita bisa manfaatkan nanti apakah pertandingan senior, U-20, U-17, kita bisa menggunakan fasilitas yang ada tentu dimiliki oleh Pemda DKI, salah satunya JIS. Itu yang kita sampaikan," kata Erick Thohir kepada awak media di Balai Kota Jakarta usai menemui Pramono Anung, Kamis (14/8).
Dengan menggunakan JIS, banyak pihak khawatir khususnya pendukung setia Persija yang merupakan markas utama dari skuad Macan Kemayoran dalam mengarungi Super League. Namun, ia meminta The Jakmania tidak perlu memusingkannya.
"Gak perlu, karena kalau dibilang kandangnya tim nasional ya di seluruh Indonesia gitu. Kayak sekarang timnasU-17 main di Sumatera Utara. Ya itu bagian bagaimana kita mengaktifkan bahwa tim nasional ini milik kita semua. Termasuk kalau nanti pakai fasilitas di JIS. Kita bisa bermain untuk beberapa kejuaraan atau pertandingan tim nasional," jelas Erick.
Pada kesempatan yang sama, ketika ditanya kesiapan JIS bakal dipakai sebagai homebase timnas, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan saat ini pihak Pemprov DKI terus menyempurnakan infrastruktur penunjang JIS. Khususnya adalah akses jembatan penghubung antara JIS dengan Ancol dan rumput lapangan.
"Jadi JIS ini seperti yang berkali-kali saya sampaikan sekarang sedang dalam penyempurnaan infrastruktur. Segera kita bangun penghubung antara Ancol dengan JIS. Dan yang lebih penting dari itu adalah persoalan rumput di JIS yang seringkali menjadi handicap kalau habis konser atau apapun," kata Pramono.
Pramono terus berkoordinasi dengan Jakpro (Perseroda) sebagai pengelola JIS untuk menangani masalah rumput lapangan. Ia meminta penggunaan teknologi paling bagus untuk perawatan rumput.
"Saya sudah meminta kepada Dirut Jakpro yang sekarang ini mengelola JIS untuk belajar dari negara-negara yang hanya butuh lima hari (untuk perawatan). Seperti yang ada di Singapura. Begitu selesai konser digulung, kemudian setelah itu dikembalikan lagi," tegasnya.
Ia juga menambahkan, masalah infrastruktur penunjang dan rumput ini harus segera ditangani pengelola JIS. Hal ini agar tidak terjadi kekhawatiran dari Persija dan juga The Jakmania dalam menggunakan JIS sebagai kandang di liga Indonesia.
"Memang alat untuk menggulung (rumput) ini perlu biaya dan untuk itu saya yakin pasti kita bisa untuk melakukan itu. Sehingga dengan demikian, mudah-mudahan dengan infrastrukturnya yang lebih baik, persoalan rumput yang terselesaikan, maka seperti yang dikatakan Pak Erick tadi, Jakmania atau Persija gak usah khawatir dengan kemudian waktu yang digunakan untuk Persija kalau menjadi tuan rumah itu akan terganggu. Karena antara liga dengan apa yang menjadi jadwal PSSI itu adalah hal yang berbeda sekali," tambah Pramono.