telusur.co.id - Di masa pandemi, suasana sekolah sepi sunyi. Tidak ada kegiatan. Tapi, di sekolah SMK 1 Kisaran terdengar suara usapan kaki ke lantai di depan kelas. Usapan tersebut terdengar sedikit lambat.
Dari kejauhan tampak seorang siswi sedang berjalan di depan kelas dengan memandangi ke arah dalam ruang kelas. Sesekali berhenti dan lebih tajam lagi memandangi ruang kelas.
Berhenti jalan, tangan diulurkan menyentuh jendela seakan ingin masuk dalam ruang kelas yang ada di SMK Negeri 1 Kisaran.
Terpandang dari raut wajah tampak kerinduan yang tinggi ingin belajar bersama teman. Siswi tersebut adalah Dhuaini Fista yang merupakan pelajar kelas 10 di SMK Negeri 1 Kisaran.
Ditemui wartawan, Dhuaini meluapkan isi hatinya yang berharap besar pendidikan dapat berjalan dengan normal.
Kesal dan kekecewaan meratap di wajah Dhuaini. Diawal tahun ia menduduki bangku SMK, Dhuaini tidak dapat belajar bersama teman sekelasnya. Bahkan mengenal temannya pun belum semua.
"Tahun ini adalah awal tahun saya masuk sekolah di SMK, jangankan teman sekolah, guru aja belum ku kenal semua. Semua ini gara-gara korona," kata Dhuaini kepada wartawan.
Adaptasi, mengenal teman baru dan mendapatkan pendidikan yang sempurna merupakan keinginan besar Dhuaini. Namun keinginan itu hanya menjadi sebuah lamunan hatinya dikarenakan pandemi Covid19.
"Kapan ya korona ini hilang, kami ingin sekali bisa belajar dengan sempurna. Saya pun ingin bisa beradaptasi dengan teman baru. Apakah kami akan terus seperti ini?" kata Dhuaini bertanya-tanya.
Dhuaini mengaku selama ini hanya mendapatkan belajar lewat daring dan sekedar mendapatkan tugas dari gurunya di sekolah.
"Hanya bisa belajar kawat daring dan mengerjakan tugas rumah dari guru. Sesekali datang ke sekolah untuk mengambil dan mengantar tugas dari guru kami," jelasnya.
Memeluk buku di bawah teduhan bangunan kelas Dhuaini berharap agar sekolah dapat beroperasi seperti biasa dengan normal walaupun di masa pandemi. Sebab, di masa pandemi ini sudah banyak yang beraktifitas seperti cafe, tempat hiburan bahkan pesta.
"Orang pesta sudah boleh, cafe buka, tempat hiburan juga sudah berjalan. Sementara sekolah masih ditutup," keluhnya.
Sementara hingga berita ini dikirim belum ada pihak sekolah SMK Negeri 1 Kisaran yang bisa dikonfirmasi.
"Maaf pak, kalau konfirmasi sama pak Kepsek aja. Saya hanya guru di sini. Tadi saya nampak pak kepsek lagi keluar," kata salah satu guru yang ada di sekolah. (Bay)