telusur.co.id - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, saat ini kasus Mycoplasma Pneumoniae, yang melanda Tiongkok Utara dan mayoritas menyerang anak-anak, telah terdeteksi di Indonesia. 

“Dua hari yang lalu, setelah kami konfirmasi, memang saat ini ada 6 kasus Mycoplasma Pneumoniae yang kena dan pernah dirawat di rumah sakit,” kata Maxi di Jakarta, Jumat (8/12/23).

Maxi menjelaskan, dari 6 pasien yang terkonfirmasi, 5 pasien pernah dirawat di RS Medistra dan 1 pasien di RS JWCC, Jakarta. 

Selanjutnya, dari 5 pasien yang dirawat di RS Medistra, 2 pasien menjalani rawat inap pada 12 Oktober dan 25 Oktober, sementara 3 pasien lainnya menjalani rawat jalan pada November lalu. 

"Kemudian, satu pasien di RS JWCC disebut menjalani rawat inap," ujarnya.

Lebih lanjut, Maxi menyampaikan, seluruh pasien yang terinfeksi Mycoplasma Pneumonia adalah anak-anak berusia 3-12 tahun. 

Gejala awal yang paling umum ditemukan, kata Maxi, yakni panas dan batuk, sesak ringan hingga sulit menelan. 

“Laporan dari rumah sakit, saat ini seluruh pasien telah sembuh,” terangnya.

Meski semua pasien dinyatakan sehat dan sudah menjalani aktivitas seperti biasa, lanjut Maxi, pemerintah

tetap melakukan penelusuran kasus, terutama di lingkungan sekolah dan rumah mengingat bakteri Mycoplasma Pneumonia menyebar melalui droplet. 

“Dari 6 kasus ini, kami lakukan penelusuran. Meski kejadiannya sudah lewat, tentu penyelidikan epidemiologi tetap jalan untuk menggali informasi terutama di lingkungan sekolah dan tempat tinggal," kata Maxi.

"Karena penularannya lewat droplet jadi lebih cepat menular,” imbuhnya. [Fhr]