telusur.co.id - Kementerian Koperasi (Kemenkop) mendorong Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dapat menjadi pelopor bagi perkembangan koperasi di Indonesia khususnya Koperasi Desa / Kelurahan (Kopdes) Merah Putih. Pasalnya Banyumas menjadi tempat kelahiran dari dua tokoh pelopor pengembangan koperasi di Indonesia yaitu Margono Djojohadikoesoemo (Kakek dari Presiden RI Prabowo Subianto) dan Aria Wirjaatmadja.
Sekretaris Kementerian Koperasi (Seskemenkop) Ahmad Zabadi berharap, Banyumas dapat mengakselerasi pendirian / pembentukan Kopdes/ Kel Merah Putih agar tidak tertinggal dengan Provinsi lainnya yang sudah menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).
"Banyumas tidak boleh tertinggal dan seharusnya untuk mengambil inisiatif di awal karena Kopdes ini lahir dari pemikiran dari seorang presiden putra dari keturunan Banyumas," ujar Ahmad Zabadi dalam sosialisasi Kopdes/ Kel Merah Putih di Banyumas, ditulis Selasa (6/5/2025).
Kemenkop bersama dengan stakeholder terkait akan melakukan sosialisasi dan kick off pembentukan Kopdes/ Kel Merah Putih se Jawa Tengah di Semarang awal pekan depan. Diharapkan dengan pelaksanaan kick off secara serentak tersebut, seluruh desa di Jawa Tengah dapat segera menindaklanjuti dengan melakukan Musdesus terutama bagi desa-desa di wilayah Banyumas.
"Ini menandai sebuah momentum penting sekaligus sebuah pergerakan ekonomi yang akan membawa perubahan besar bagi ekonomi di Indonesia terutama di desa-desa," katanya.
Zabadi menuturkan bahwa ide pembentukan Kopdes/ Kel Merah Putih yang ditargetkan sebanyak 80.000 unit tersebut lahir dari sebuah kegelisahan Presiden Prabowo terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat desa yang masih rendah. Diharapkan pada 12 Juli 2025, 80.000 unit Kopdes tersebut dapat diluncurkan secara resmi oleh Prabowo Subianto.
Melalui gerai yang akan dibangun di dalam ekosistem Kopdes Merah Putih, nantinya masyarakat akan lebih mudah mendapatkan barang/ jasa yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Mulai dari pupuk, LPG, sembako hingga kebutuhan dasar lainnya yang merupakan produk subsidi dari pemerintah akan disediakan oleh Kopdes/ Kel Merah Putih.
Skema penyaluran melalui Kopdes/ Kel ini akan lebih memberikan kepastian penyaluran subsidi pemerintah tepat sasaran dan dengan harga yang jauh lebih murah. Di sisi lain ekosistem bisnis yang dijalankan Kopdes/ Kel secara perlahan akan menggeser bahkan menghilangkan praktik culas dari tengkulak hingga rentenir.
"Makanya saya mohon betul, karena pelopor pergerakan koperasi di tanah air kita ini dari Banyumas, maka Banyumas seharusnya tidak perlu nunggu untuk segera mengakselerasi pembentukan Kopdes/ Kel Merah Putih," sambung Zabadi.
Setelah diresmikan dan berjalan secara operasionalnya, Kemenkop berencana akan melakukan evaluasi dan monitoring terhadap kinerja Kopdes/ Kel di seluruh Indonesia. Dari 80.000 unit koperasi, akan dibuat 80 Kopdes/ Kel Merah Putih sebagai percontohan koperasi dengan sistem pengelolaan terbaik secara nasional.
"Dari 80 Koperasi itu saya harap ada satu koperasi dari Banyumas yang masuk sebagai Kopdes/ Kel terbaik. Saya mohon dipastikan minimal ada satu saja Kopdes/ Kel Merah Putih dari sini (Banyumas) yang bisa menjadi contoh," ucap Zabadi.[Nug]