telusur.co.id - Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) berkolaborasi untuk menyiapkan program hilirisasi pendidikan bagi siswa Sekolah Rakyat agar dapat melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lulus. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan kesempatan lebih luas kepada siswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, untuk mengakses pendidikan tinggi dan dunia kerja.
Pada hari Senin (3/11), Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Sekretaris Jenderal Robben Rico, dan Kepala Pusdiklatbangprof Hasim melakukan kunjungan ke kantor Kemendiktisaintek di Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, mereka diterima oleh Menteri Diktisaintek Brian Yuliarto, Wakil Menteri Diktisaintek Fauzan, Sekretaris Jenderal Togar Mangihut Simatupang, dan Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi Muhamad Hasan Chabibie.
Gus Ipul menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar fokus utama pemerintah adalah pada hilirisasi pendidikan untuk siswa Sekolah Rakyat. Program ini bertujuan memastikan para siswa memiliki pilihan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau langsung terjun ke dunia kerja setelah lulus.
“Dari 166 titik Sekolah Rakyat yang sudah berjalan saat ini, sekitar 6.700 siswa yang akan lulus pada tahun 2028. Sesuai arahan Presiden, kami memberikan mereka dua pilihan: melanjutkan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja,” kata Gus Ipul.
Untuk memetakan minat dan bakat siswa, Kemensos bekerja sama dengan teknologi DNA Talent oleh Ary Ginanjar untuk melakukan asesmen. “Dari hasil asesmen ini, kami bisa melihat arah minat siswa. Saat ini, kami asumsikan sekitar 50% siswa Sekolah Rakyat ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, sementara 50% lainnya lebih memilih untuk bekerja,” ujar Gus Ipul.
Dengan data ini, Gus Ipul berharap program hilirisasi dapat memfasilitasi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan adanya beasiswa KIP Kuliah dan dukungan dari Kemendiktisaintek. “Kami akan membuat MoU dengan Kemendiktisaintek untuk memastikan alokasi KIP Kuliah dapat disiapkan bagi siswa Sekolah Rakyat yang lulus pada tahun 2028,” lanjutnya.
Menteri Brian Yuliarto dari Kemendiktisaintek menyambut baik kerja sama ini dan berkomitmen untuk mendukung program hilirisasi pendidikan bagi siswa Sekolah Rakyat. “Kami siap memberikan beasiswa KIP Kuliah dan memastikan bahwa anak-anak ini mendapatkan informasi terkait program studi yang sesuai dengan minat dan bakat mereka,” ujar Brian.
Kemendiktisaintek juga telah memiliki sistem untuk memetakan potensi siswa melalui program yang mirip dengan DNA Talent, tetapi lebih terfokus pada pemilihan program studi yang tepat. “Kami sudah memiliki sistem ini di universitas-universitas yang bekerja sama dengan kami untuk membantu siswa memilih jurusan yang sesuai,” kata Brian.
Terkait dengan beasiswa, Brian memastikan bahwa tidak akan ada kendala dalam pengajuan tambahan KIP Kuliah jika jumlah siswa yang membutuhkan beasiswa meningkat. “Kami akan memastikan bahwa siswa Sekolah Rakyat mendapatkan prioritas dalam mendapatkan KIP Kuliah,” tegasnya.
Sebagai tambahan, Brian juga mengusulkan agar mahasiswa penerima KIP Kuliah berperan sebagai mentor bagi calon mahasiswa Sekolah Rakyat. "Kami dapat menugaskan mahasiswa penerima KIP Kuliah untuk melakukan mentoring bagi siswa Sekolah Rakyat yang bersemangat untuk kuliah. Ini bisa menjadi cara untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka," tambah Brian.
Dengan demikian, siswa yang telah mendapatkan bantuan beasiswa bisa membantu dan memberi semangat kepada calon mahasiswa baru. Pendampingan ini diharapkan dapat memberi motivasi lebih bagi siswa yang memiliki potensi tinggi tetapi kurang percaya diri.
Gus Ipul menutup pertemuan dengan menyampaikan bahwa hasil dari diskusi ini akan segera dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) antara Kemensos dan Kemendiktisaintek. MoU ini akan mengatur lebih lanjut mengenai program hilirisasi dan dukungan bagi siswa Sekolah Rakyat, baik di jalur pendidikan tinggi maupun dunia kerja.
Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka akses lebih luas bagi siswa Sekolah Rakyat untuk mencapai pendidikan tinggi, mempersiapkan mereka untuk berkompetisi di dunia kerja, serta mewujudkan cita-cita mereka. Turut membentuk ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, inisiatif ini juga menjadi langkah penting dalam upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan pendidikan dan sosial.



