Keseruan Anak-anak Down Syndrome Belajar Buat Kopi di Java Paragon Hotel & Residence Surabaya - Telusur

Keseruan Anak-anak Down Syndrome Belajar Buat Kopi di Java Paragon Hotel & Residence Surabaya

Anak-anak down syndrome saat belajar membuat kopi di Java Paragon Hotel & Residence Surabaya

telusur.co.id - Memperingati Hari Down Syndrome Sedunia pada 21 Maret, Java Paragon Hotel & Residence Surabaya menggelar event Nyeduh Kopi bareng Insan Down Syndrome. Bersama Komunitas Kopi Jatim, anak-anak Down Syndrome belajar membuat kopi secara manual.

Menurut General Manager Java Paragon Hotel & Residences Surabaya event ini sebagai dukungan terhadap anak-anak Down Syndrome untuk menambah skill mereka.

“Kami percaya bahwa, setiap insan memiliki kemampuan yang luar biasa. Tidak terkecuali temen-temen Down Syndrome. Maka dari itu, di hari spesial ini, kita mengajak mereka untuk menambah skill mereka dengan membuat kopi. Ternyata mereka bisa lho membuat kopi. Siapa tahu ini bisa jadi bekal mereka untuk membuka kedai kopi atau coffee shop,” tutur General Manager Java Paragon Hotel & Residence Surabaya, Erly Rizka.

Sebanyak 20 anak Down Syndrome dari Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS) sangat antusias saat belajar menyeduh kopi. Salah satunya adalah Triyana Prasetyo Mulya.

“Tadi saya bikin kopi bareng temen-temen. Cara buatnya gampang. Seneng banget bisa ikut ini. Nanti saya mau buka usaha cafe,” cerita Triyana Prasetyo Mulya salah satu peserta Nyeduh Kopi Bareng Insan Down Syndrome.
Tidak hanya Triyana, peserta lainnya Putri Primadani Mooduto juga mengaku senang saat mengikuti pelatihan ini.

“Hari ini seru soalnya bikin kopi. Tidak susah buatnya. Nanti mau buatin ibu kopi kalau di rumah,” beber Putri dengan antusias.

Orang tua dari anak-anak Down Syndrome mengaku senang dengan adanya pelatihan ini. salah satunya adalah Endah Sugiarti.

“Alhamdulillah ya mas, akhirnya anak-anak bisa belajar membuat kopi hari ini. ini adalah salah satu impian kami. Mereka bisa belajar langsung bagaimana cara membuat kopi yang benar. Selama ini, anka-anak pernah belajar melukis, silat, bermain angklung, dan fashion show juga pernah. Kalau membuat kopi ini baru pertama kali,” papar Endah Sugiarti dengan bangga.

Endah Sugiarti berharap anak-anak Down Syndrome bisa manfaatkan pelatihan ini untuk ke depannya.

“Harapan kami anak-anak kedepan bisa unjuk kebolehan minimal untuk menyuguhkan kopi di dalam keluarga sendiri. Syukur alhamdulillah bila sampai punya usaha sendiri meskipun harus ada yang mendampingi,” jelasnya.

Sementara itu, ketua komunitas Kopi Jatim, Dirganto mengatakan kegiatan ini cukup menantang bagi anggota Komunitas Kopi Jatim.

“Asik sih ini acaranya. Ini adalah pertama kali kami mengajari anak-anak Down Syndrome membuat kopi. Sebelumnya kami pernah membuat acara serupa dengan temen-temen tunawicara dan tunarungu,” ungkap Om Gantok, sapaan akrabnya.

Selain itu, Om Gantok ingin banyak orang memahami secara benar tentang kopi.

“Justru dengan anak Down Syndrome ini bisa jadi motivasi bagi semua orang untuk belajar tentang membuat kopi dan cara menikmati kopi dengan benar. Kami akan berikan cara membuat kopi yang simple yang penting bisa cara membuatnya dan menikmati kopi tanpa gula,” urainya.

Dirganto menambahkan, acara Nyeduh Kopi Bareng Insan Down Syndrome ini diharapkan mampu menambah rasa percaya diri untuk anak-anak Down Syndrome.

“Harapannya mampu membangkitkan semangat dan kepercayaan diri mereka bahwa mereka ya sama dengan orang lain dalam hal belajar membuat kopi,” jelas Om Gantok.

Erly Rizka juga berharap, pelatihan ini mampu jadi bekal untuk anak-anak Down Syndrome untuk lebih mandiri.

“Selain untuk menyadarkan masyarakat bahwa, kita memiliki kesempatan yang sama, bahwa semua orang punya kesempatan untuk belajar dan menikmati kopi yang benar. Tapi juga kami berharap anak-anak Down Syndrome bisa lebih mandiri dan tentunya bisa jadi ide untuk berbisnis kedepannya,” sebut Erly, sapaan akrabnya.

Perlu diketahui bahwa, Hari Down Syndrome Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret. Sebuah perayaan yang mengangkat kesadaran untuk mendukung, menginspirasi, dan menyemangati anak-anak dengan Down Syndrome. (ari)


Tinggalkan Komentar