telusur.co.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggunakan transportasi umum (transum). Instruksi ASN setiap Hari Rabu wajib menaiki transportasi umum telah diberikan kepada seluruh jajaran, mulai dari wali kota, camat, hingga lurah.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan, ASN yang datang ke kantor menggunakan motor atau mobil tidak diperkenankan parkir di area kantor atau jika terdapat yang melawan akan disuruh pulang kerumahnya.
"Saya sudah memerintahkan kepada wali kota, seluruh wali kota, juga camat, juga instansi-instansi yang berwenang untuk itu lurah, apabila ada ASN yang datang ke kantor naik kendaraan pribadi, apakah itu motor atau apakah itu mobil, nggak boleh parkir di tempat itu dan harus diusir dan dinyatakan bahwa yang bersangkutan pada hari itu tidak masuk kantor," ujar Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, Jakarta (8/5/2025).
Implementasi aturan ini pun telah berjalan sejak 30 April 2025. Pramono mengungkapkan apresiasinya terhadap ketegasan petugas keamanan di kantor Wali Kota Jakarta Selatan yang menolak ASN yang memaksa masuk menggunakan kendaraan pribadi.
"Dan ini sudah terjadi, salah satunya di Jakarta Selatan, ketika ada salah satu yang memaksa masuk, dan saya bersyukur satpam di kantor wali kota Jakarta Selatan kemarin tegas, sehingga mereka ditolak, tidak bisa masuk," ucapnya.
Kendati demikian, Pramono tetap memberikan pengecualian pada kondisi tertentu, seperti ASN yang sedang hamil.
Adapun tingkat kepatuhan terhadap aturan ini, sangat disambut baik oleh ASN, serta menunjukkan tren positif.
"Minggu lalu ketaatannya 96 persen. Minggu ini saya belum mendapatkan laporan, tapi tadi Kepala Dinas Perhubungan, saya tanya langsung, sudah meminta kepada seluruh OPD untuk melaporkan. Jadi angkanya akan segera ketahuan," jelas Pram.
Pramono sendiri telah memberikan contoh dengan menggunakan transportasi umum ketika menuju ke Balaikota DKI Jakarta dari rumah dinas nya.
"Jadi untuk hal yang berkaitan dengan ASN, menggunakan transportasi umum, kalau dulu mungkin setengah-setengah, kalau saya enggak. Karena saya sudah mencontohkan sendiri, kemarin pulang pakai ujung serong lengkap, semua orang jadi pengen foto," tukasnya. [Nug]
Laporan: Alfarisi