Lagu Permission To Dance BTS Punya Energi Positif Bagi Fansnya, Coba Dengarkan... - Telusur

Lagu Permission To Dance BTS Punya Energi Positif Bagi Fansnya, Coba Dengarkan...


telusur.co.id - Siapa yang tidak tahu Boy Band BTS (Bangtan Sonyeondan) dari Korea Selatan. Band yang beranggotakan tujuh orang ini dibentuk pada 2010 dan memulai debutnya 2013.

Para penggemar BTS pasti sudah di luar kepala jika menyebutkan salah satu lagu nya, yaitu “Permission to Dance” yang dibawakan oleh kawanan Jeon Jung-Kook, V, Jimin, Suga, Kim Seok-Jin, RM, dan J-Hope ini.

Lirik "Permission to Dance" yang ditulis bersama oleh Ed Sheeran (yang sebelumnya ikut menulis lagu 2019 Map of the Soul: Persona "Make It Right"), adalah pengingat literal bahwa pendengar maupun penonton dapat merasakan kegembiraan, menari, dan menikmati aura positif.

Menurut Psikolog Klinis Psylution Salma Dias. S, lagu itu ada pesan positif bagi kesehatan mental untuk para penggemarnya. Lagu Permission To Dance disebut Salma Dias. S, dapat membuat para penggemar mampu mengekspresikan perasaannya. Dan, lewat lagu bisa menyampaikan pesan yang baik.

“Kalau kita denger lagu ini, bawaannya kayak mau bikin gerak. Walaupun latar belakang kita bukan dancer misalnya. Tapi bawaannya pengen gerak aja,” katanya di acara Pesan Mental Wellness Di Balik Lagu BTS, pada Rabu (29/9/21) kemarin.

Band yang bisa dikatakan sinkron, karena dapat bernyanyi sambil menari ini berhasil membuat jutaan orang ingin berdansa jika mendengar lagunya. 

“Memang dari psychological meaning ini, kita perlu ekspresikan perasaan kita. Jadi kita bisa beraktivitas bersama, baik itu bareng teman dan orang terdekat, misalnya,” tambah seorang psikolog tersebut.

Hal ini juga dikarenakan di dalam lirik lagu tersebut banyak memberi inspirasi, seperti “It's the thought of being young, When your heart's just like a drum, Beating louder with no way to guard it, When it all seems like it's wrong”. 

Dalam lagu ini juga seperti yang biasa ditemukan dalam lagu-lagu BTS, subjeknya bukan vokalis secara individu, juga bukan penerimanya sendiri. Melainkan keduanya, seperti dalam "kita". Dan liriknya dapat dimasukkan ke dalam kerangka penerima, secara logis, menjadi seseorang yang dikenal penyanyi.[Tp] 

Laporan: Muhammad Syahrul Ramadhan


Tinggalkan Komentar