Lakpesdam PBNU Apresiasi Penangkapan Gus Nur Oleh Bareskrim - Telusur

Lakpesdam PBNU Apresiasi Penangkapan Gus Nur Oleh Bareskrim

Sugi Nur Raharja alias Gus Nur. (Ist).

telusur.co.id - Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) memberi dukungan penuh kepada Bareskrim POLRI yang telah menangkap Nur Sugi Raharja alis Gus Nur karena omongannya yang seringkali menyehar kebencian terutama kepada NaNU. Nur Sugi sudah berulang kali mengumbar celotehan yang menimbulkan kemarahan bagi warga NU.

"Apa yang dilakukan Nur Sugi sama sekali tidak mencerminkan ahlakul karimah seorang muslim yang harus menebarkan kasih sayang. Umat Islam perlu berhati-hati dengan orang seperti ini. Jangan pernah menjadikan orang seperti ini sebagai rujukan dalam beragama," kata Ketua LAKPESDAM PBNU, Rumadi Ahmad dalam keterangannya, Sabtu (24/10/20).

Menurut Rumadi, apa yang dilakukan Bareskrim Polri bukan saja merupakan upaya penegakan hukum, tapi juga menjaga agar harmoni masyarakat.

"Sesutau yang perlu kita apresiasi bersama. Untuk itu Polri jangan pernah ragu melakukan tindakan hukum kepada Nur Sugi," ujarnya.

Lakpesdam PBNU berpandangan bahwa seyogyanya penegakan hukum tidak hanya dialamatkan kepada Nur Sugi, tapi juga pihak yang meproduksi dan menyebarkan konten ujaran kebencian melalui kanal YouTube dimaksud.

"Lakpesdam PBNU percaya, Polri akan melakukan penagakan hukum secara adil. Warga NU juga tidak perlu terpancing dan melakukan tindakan yang tidak perlu," tandasnya.
 
Diketahui, dalam sebuah wawancara bersama Refly Harun, Sugi Nur Raharja alias Gus Nur membuat pernyataan kontroversial yang terbilang sangat sembrono.

Dirinya mengibaratkan bahwa NU merupakan sebuah bus yang sopir, kernet hingga penumpangnya tidak beres. Ia mengungkapkan bahwa sopir dari bus NU ini mabuk, kondekturnya teler dan kernetnya juga begitu pula.

Sedangkan penumpangnya diibaratkan Gus Nur kurang ajar semua dimana isinya perokok, suka bernyanyi dan buka aurat serta suka dangdutan. Menurutnya, kesucian NU telah hilang.

"Setelah rezim ini lahir, tiba-tiba 180 derajat berubah. Saya ibarat NU sekarang seperti bus umum sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya juga begitu, dan penumpangnya kurang ajar semua. Perokok juga, nyanyi juga, buka aurat juga, dangdutan juga. Jadi kesucian NU yang selama ini saya kenal itu enggak ada sekarang ini," kata Gus Nur dalam tayangan di Channel Youtube Refly Harun pada Senin (19/10/20).

Sugi Nur juga mengibaratkan penumpang bus NU tersebut sebagai beraliran liberal, sekuler dan PKI.

"Bisa jadi kernetnya Abu Janda, bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut, dan sopirnya Kiai Aqil Siraj. Mungkin begitu. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, PKI, macam-macam," ujar Sugi. [Tp] 


Tinggalkan Komentar