telusur.co.id -Lonjakan suhu ekstrim kembali melanda beberapa wilayah di Indonesia, dengan suhu yang mencapai 35℃. Kondisi ini, yang disertai dengan paparan terik sinar matahari, dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan, khususnya kesehatan kulit, yang merupakan bagian tubuh yang langsung terpapar sinar matahari.
Menanggapi fenomena ini, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR), dr. Irmadita Citrashanty, Sp.DVE, Subsp. OBK, FINSDV, FAADV, menjelaskan bahwa lonjakan suhu ekstrim dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satunya, risiko munculnya heat stroke akibat pelebaran pembuluh darah serta peningkatan beban metabolik tubuh pada usia tertentu.
dr. Irmadita menyebutkan bahwa dampak pada kulit dalam jangka pendek bisa menyebabkan kulit mengering akibat dehidrasi dan keringat berlebih, yang seringkali menyebabkan masalah kulit yang dikenal dengan sebutan keringat buntet atau miliaria. Masalah ini kerap timbul akibat paparan sinar matahari ekstrim dalam jangka pendek.
“Sedangkan pada jangka panjang, dampak yang ditimbulkan akan lebih parah. Penuaan dini dapat terjadi, seperti munculnya flek hitam (hiperpigmentasi), kerutan halus pada wajah, sunburn atau kulit yang terbakar akibat paparan suhu ekstrim dari sinar matahari. Namun yang tidak kalah berbahaya adalah munculnya risiko kanker kulit,” ungkap dr. Irmadita.
dr. Irmadita menekankan bahwa berbagai efek buruk tersebut memang sulit untuk dihindari, terlebih Indonesia merupakan negara tropis dengan sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi efek negatif sengatan sinar matahari ekstrim, khususnya pada kulit.
“Hindari paparan sinar matahari ekstrim di jam-jam tertentu dengan UV indeks tinggi, gunakan tabir surya yang memiliki SPF 50, dan lakukan reapply setiap 2-3 jam sekali. Apabila berada di luar ruangan, pakailah baju lengan panjang, topi, atau payung, serta usahakan untuk selalu hidrasi dengan cukup air,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dr. Irmadita menambahkan beberapa kiat penanganan apabila terkena sengatan sinar matahari ekstrim, seperti menggunakan kipas angin untuk menurunkan suhu tubuh, mengompres tubuh atau wajah dengan air dingin, dan menggunakan masker wajah dengan kandungan Aloe vera untuk membantu menenangkan kulit yang terpapar sinar matahari.
“Suhu ekstrem memang merupakan fenomena alam akibat perubahan iklim yang terjadi di lingkungan kita. Dengan kulit sebagai organ tubuh terluar dan terbesar, risiko kerusakan akibat paparan sinar matahari memang lebih besar. Karena itu, sangat penting untuk memahami cara melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan merawatnya agar tetap sehat,” pungkasnya.