telusur.co.id - Kehadiran New Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), yang diresmikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, disambut baik oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM. Karena New PLUT di NTB diharapkan mendongkrak ekonomi usaha mikro menjadi naik kelas dengan mengembangkan kapasitas usahanya sehingga struktur ekonomi menjadi lebih tangguh dan produktif.
"Dengan adanya New PLUT ini diharapkan dapat berpengaruh pada UKM-UKM di NTB, khususnya UKM yang bernaung dalam wadah koperasi. Saat ini sedang berjalan proses mandatory proposal LPDB-KUMKM dari beberapa koperasi syariah di NTB,” kata Supomo, dalam keterangannya, Jumat (28/1/22).
Supomo juga berharap, agar para anggota koperasi yang produktif dapat memanfaatkan dana LPDB-KUMKM, mengingat ini merupakan fasilitas pembiayaan murah dari pemerintah yang luar biasa.
Dengan adanya New PLUT, UKM tidak hanya mendapatkan pelatihan konvensional saja, namun yang terpenting adalah masalah pendampingan. UKM-UKM ini perlu didampingi, agar “settle” dan dapat mengakses pembiayaan ke LPDB-KUMKM melalui wadah koperasi.
Supomo meyakini, kehadiran New PLUT mampu membawa usaha mikro yang ada di NTB mampu naik kelas dan bersaing di pasar global, apalagi dengan adanya ajang kompetisi Internasional MotoGP pada Maret 2022 mendatang.
New PLUT yang merupakan program Deputi Kewirausahaan KemenkopUKM yang inline dengan program LPDB-KUMKM, khususnya program Inkubator Wirausaha. LPDB-KUMKM sendiri akan terus berkolaborasi agar program-program tersebut dapat berjalan sinergi.
Mengenai proses penyaluran pinjaman, LPDB-KUMKM telah memiliki SOP yang tegas. LPDB-KUMKM tidak memilih daerah-daerah mana yang mendapatkan pinjaman, namun lebih melihat pada kesiapan mitra itu sendiri.
"Sebagai contoh, kemarin saya bertemu dengan Perkumpulan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dan Koperasi Syariah (Kopsyah) di Provinsi NTB. Beberapa dari mereka sudah siap dengan proposal pengajuan dan bahkan ada dua kopsyah yang sedang berproses dan ditindaklanjuti di Direktorat Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM,” terang Supomo.
Dengan menerapkan SOP yang jelas dan tegas, lanjut Supomo, Pengurus Perkumpulan BMT dan Kopsyah pun memahami bahwa yang dilakukan LPDB-KUMKM jelas tujuan dan manfaatnya. Begitu pula dengan upaya pendampingan, LPDB-KUMKM mendidik koperasi agar mengetahui syarat penting berdirinya koperasi yang sehat, seperti, tata kelola yang baik, legalitas yang jelas, dan operasional yang baik.
New PLUT, Go Global
Gedung PLUT di NTB telah berdiri sejak tahun 2013, namun sejak terjadi gempa di Lombok tahun 2018 silam, perhatian terhadap PLUT itu sendiri tidak maksimal. Konsep PLUT yang sekarang telah berbeda dengan yang sebelumnya diasumsikan hanya tempat mengurus ijin UMKM, meningkatkan kapasitas usaha, dan pendampingan untuk mengakses modal usaha. Dengan hadirnya New PLUT saat ini sudah lebih dari itu, kini PLUT dilengkapi dengan tempat diskusi, bisnis matching, bisnis forum, dan lain sebagainya.
Demikian penjelasan dari Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB Ahmad Masyhuri. Menurutnya, orientasi pasar saat ini lebih mengarah ke e-commerce, tidak lagi permasalahan-permasalahan biasa. Harus digitalisasi, dengan produk-produk yang diharapkan semakin go global dan go internasional.
“Oleh sebab itu, kami bersyukur dengan adanya New PLUT, besar harapan bahwa UMKM-UMKM disini dapat lebih bersaing dengan daerah lain bahkan dari negara lain. PLUT ini layaknya Klinik UMKM, dengan adanya ajang internasional MotoGP, produk-produk UMKM yang masuk namun belum maksimal akan dikurasi oleh PLUT. Produk UMKM juga akan dipamerkan di ruang showcase, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan melihat produk UMKM yang masuk ke ajang MotoGP,” kata Ahmad.
Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan, nama LPDB-KUMKM masih belum dikenal luas di masyarakat NTB. Diharapkan ke depan dilakukan sosialisasi dana bergulir secara masif ke NTB, sehingga pelaku usaha dapat lebih mengenal dan mendapat akses pembiayaan bunga murah ke LPDB-KUMKM khususnya bagi mereka yang ingin memperluas modal dan kapasitas usahanya.[Fhr]