telusur.co.id -Meluncurkan Program Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun akademik 2026–2027, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memastikan bahwa Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) dan Dana Operasional Pendidikan (DOP) tidak mengalami kenaikan signifikan, relatif tetap. Hanya beberapa program studi yang mengalami penyesuaian, itu pun tidak lebih dari lima prodi. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat yang masih belum sepenuhnya pulih, sementara minat melanjutkan kuliah tetap tinggi.
Memperhatikan kondisi tersebut, tahun ini Unusa meluncurkan beberapa kebijakan pemberian beasiswa agar para lulusan SLTA dapat kuliah di Unusa, yang menawarkan kualitas pendidikan tinggi dengan biaya relatif terjangkau. Salah satu beasiswa yang diberikan adalah beasiswa untuk warga Nahdlatul Ulama (NU).
Selain beasiswa Nahdliyin, Unusa juga menyediakan beasiswa KIPK; beasiswa prestasi (akademik maupun nonakademik); beasiswa dari Baznas; beasiswa untuk warga asing; beasiswa tahfidz; beasiswa influencer; serta beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Kisaran beasiswa yang diberikan antara 50 persen hingga 100 persen DPP bagi lulusan SLTA yang baru hendak melanjutkan kuliah. Selain itu, tersedia pula beasiswa untuk pembiayaan DOP.
“Semua beasiswa ini disiapkan untuk memberikan kesempatan bagi para lulusan sekolah menengah agar bisa tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Kami menyadari ajakan ini perlu keberpihakan kebijakan, salah satunya melalui beasiswa,” kata Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., Jumat (10/10).
Selain memberikan beasiswa bagi calon mahasiswa baru, bersama pihak yayasan, Unusa juga aktif mencarikan sumber-sumber dana dari pihak ketiga untuk mendukung mahasiswa berprestasi dalam bentuk beasiswa lanjutan.
Terkait dengan penerimaan mahasiswa baru tahun 2026, pendaftaran telah dibuka mulai Oktober ini. Pada awal November, Unusa akan mengadakan seleksi masuk Fakultas Kedokteran (FK) gelombang pertama.
“Kebijakan ini diambil untuk memberi kesempatan bagi mereka yang pada tahun akademik lalu belum diterima dan memastikan bahwa tahun 2026 bisa kuliah. Selain itu, Unusa juga ingin memberi kepastian bagi siswa SLTA yang sudah berada di kelas akhir dan memang serius ingin kuliah untuk bisa menentukan pilihannya sejak dini,” katanya.
Rektor juga menjelaskan bahwa tahun ini kampus berfokus pada peningkatan reputasi nasional dan internasional. Untuk itu, akan dibuka program studi baru dan kelas internasional untuk Program Studi S1 Keperawatan.
“Kami sudah memantapkan diri untuk membuka kelas internasional, karena kebutuhan lulusan Unusa yang akan bekerja di luar negeri. Di keperawatan, permintaan dari luar negeri cukup besar. Unusa ingin membekali para mahasiswanya untuk itu.”
Terkait dengan penambahan program studi baru, Rektor menyampaikan bahwa tahun lalu Unusa telah membuka Prodi Bisnis Digital untuk jenjang S1 dan Program Magister Manajemen untuk jenjang S2. Saat ini, kampus sedang menyiapkan pembukaan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
“Pembukaan prodi Bisnis Digital dan Magister Manajemen bukan semata-mata untuk menambah jumlah dan menarik mahasiswa baru, tapi lebih pada pertimbangan melengkapi program yang memang belum ada di sebuah fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Bisnis, dan Teknologi Digital (FEBTD).”
Sementara itu, pembukaan PPDS merupakan bagian dari upaya menjalankan amanah yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga dokter spesialis. Unusa telah ditunjuk untuk membuka lima program PPDS. Namun, pada tahap awal, Unusa akan membuka dua PPDS, yakni PPDS Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) serta PPDS Paru.
“Pembukaan PPDS prosesnya sedang berjalan. Jika tidak ada aral melintang, awal tahun 2026 Unusa sudah bisa menerima mahasiswa baru di program itu,” katanya.
Selain mempersiapkan PPDS, Unusa juga tengah menyiapkan pembukaan jenjang S2 Kesehatan Masyarakat dan Profesi Gizi.
“Unusa tidak ingin berkembang ke samping dengan menambah prodi S1, tapi Unusa ingin berkembang vertikal ke atas dengan menambah dan mengembangkan prodi S2 atau profesi. Tahun lalu, Unusa sudah membuka jenjang S2 untuk Program Magister Pendidikan (M.Pd.),” tutupnya.