telusur.co.id - Anggota DPRD Jawa Barat, M. Rizky menekankan bahwa program listrik masuk desa memiliki dampak yang jauh lebih luas daripada sekadar penerangan. Listrik berperan sebagai akselerator pembangunan desa, khususnya di wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal).

Ia menjelaskan bahwa dengan hadirnya listrik, akses pendidikan menjadi lebih baik karena siswa dapat belajar lebih nyaman dan fasilitas pendidikan dapat beroperasi lebih optimal. 

Layanan kesehatan pun meningkat karena posyandu, puskesmas pembantu, dan fasilitas medis lainnya membutuhkan aliran listrik yang stabil.

“Ketika listrik masuk desa, manfaatnya meluas ke pendidikan, kesehatan, ekonomi produktif, bahkan peningkatan kualitas hidup warga secara keseluruhan,” ujar Rizky.

Rizky juga menyoroti potensi meningkatnya produktivitas UMKM desa, mulai dari industri rumahan hingga usaha berbasis teknologi sederhana yang memerlukan listrik. Menurutnya, program ini membuka peluang baru bagi masyarakat desa untuk meningkatkan pendapatan dan memperkuat kemandirian ekonomi.

Ia menambahkan bahwa keberlanjutan dampak tersebut hanya dapat dicapai melalui sinergi antara DPRD, pemerintah desa, kementerian terkait, dan masyarakat. Dengan pengawasan yang konsisten, program listrik dapat benar-benar menjadi motor pemerataan pembangunan di Jawa Barat. (VC)