telusur.co.id - Beda dari pernyataan Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta dan Ketua Komisi B DPRD DKI Ismail yang dengan tegas menolak kebijakan jalan berbayar atau ERP, Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wa Ode  melontarkan sebuah pernyataan yang dianggap ambigu saat dirinya memberikan sebuah statement di atas mobil komando unjuk rasa ojek online.

Ia mengatakan, PDI Perjuangan sebagai partai wong cilik atau rakyat kecil akan mati-matian mendukung penolakan pembatalan ERP. 

"Baik, kalau dari saya, yang namanya dari rakyat, lahirnya dari hati sanubari kalian, apa yang kalian harapkan, partai wong cilik pasti mendukung apa yang kalian inginkan kita akan kawal ini sesuai kemauan kalian, kemauan masyarakat," katanya di atas mobil komando, Rabu (25/1/23).

Pernyataan tersebut pun sontak mendapat sorakan yang gemuruh dari ratusan massa demonstran ojol. Lantaran mereka tak puas dengan jawaban Wa Ode yang masih belum jelas.

Lalu Wakil Sekretaris PDI perjuangan DPRD DKI Jakarta ini mengatakan bakal memperjuangkan kemauan massa.

"PDI Perjuangan, gimana maunya rakyat, itu pasti yang diikuti. gitu aja. merdeka," kata Wa Ode.

Umpatan lanjutan Wa Ode itu pula, membuat salah satu orator menayakan kembali soal sikap PDIP pada kebijakan ERP tersebut.

"Kita tidak ingin bahasanya masih ambigu. Kalau ternyata rakyatnya entah yang mana pingin ini lanjut, kan lanjut bu. Tapi kita ingin statement dari ibu, di depan massa aksi yang menolak ini, ibu menyatakan dengan tegas, 'fraksi PDIP menolak'. dah gitu aja bu," kata orator. 

Kembali dijawab Wa Ode, bila massa menginginkan penolakan sistem ERP, maka dirinya akan mendukung langkah tersebut sebagai Legislatif. 

"Saya tanya, teman-teman semua nolak? semua nolak? baik, kita akan bantu untuk tolak," ujarnya. [Fhr]