telusur.co.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya tokoh olahraga Indonesia, Mayor Jenderal TNI (Purn.) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, yang meninggal dunia di Jakarta pada Senin (18/8/2025).
Erick Thohir hadir langsung melayat ke Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Selasa (19/8/2025) untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
“Saya kehilangan sahabat sekaligus mentor yang loyal dan pekerja keras. Kami pernah bekerja sama saat di Persija dan membawa juara tahun 2001,” kata Erick di akun Instagramnya.
Erick juga mengenang jasa besar Manila saat membawa timnas Indonesia meraih emas SEA Games di tahun 1991.
“Beliau juga pernah berjasa saat menjadi manajer timnas Indonesia ketika juara SEA Games tahun 1991. Terima kasih untuk seluruh kontribusi yang telah diberikan kepada sepak bola Indonesia, Pak Jenderal IGK Manila,” kata dia.
IGK Manila lahir di Singaraja, Bali pada 1942 dan dikenal sebagai salah satu tokoh legendaris sepak bola Indonesia. Purnawirawan TNI berpangkat Mayor Jenderal ini memimpin tim nasional Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991 di Manila, Filipina—sebuah pencapaian bersejarah yang baru bisa diulang lebih dari tiga dekade kemudian pada SEA Games 2023 di Kamboja.
Di level klub, kiprahnya pun gemilang. IGK Manila menjadi bagian penting dari kebangkitan Persija Jakarta pada era 1997, sebelum akhirnya mengantarkan Macan Kemayoran menjuarai Liga Indonesia 2001.
Perjalanan Manila dalam dunia sepak bola juga penuh cerita. Ia sempat mendapat perintah untuk mengikuti kursus legislatif sebagai persiapan menjadi anggota DPR dari Fraksi ABRI karena adanya Pergantian Antar Waktu (PAW). Namun, secara mendadak ia diminta oleh Ketua Umum PSSI untuk menjadi manajer timnas di SEA Games 1991.
Dedikasi, disiplin, dan inovasi menjadikan IGK Manila bukan hanya sekadar manajer tim, tetapi juga arsitek prestasi yang meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah sepak bola Indonesia. [ham]