telusur.co.id - Kualifikasi Piala Dunia 2023 sepak bola wanita di Grup D didominasi oleh Inggris. Hal itu terlihat ketika England Women berhadapan dengan Luksemburg Women di di Stade de Luxembourg, pada Rabu (22/9/2021).
Pasukan Singa Betina mempermalukan Luksemburg dengan 10 gol tanpa balas. Pesta gol ditorehkan oleh Ellen White, Alex Greenwood dan Millie Bright mencetak dua gol untuk membantu Inggris Wanita menang 10-0. Nikita Parris, Rachel Daly dan pemain pengganti Bethany England juga membuat lawan kualahan. Dan ditambah gol bunuh diri Jessica Berscheid membuat tim England Women unggul lebih jauh.
Hasil ini membuat Singa Betina tetap berada di puncak Grup D pada Kualifikasi Piala Dunia 2023.
Di awal babak pertama, White sang striker asal Inggris, mencetak dua gol yang sempurna pada 17 menit pertama, gol ini merupakan gol yang ke-42 dan ke-43 untuk negaranya.
Tepat sebelum tanda setengah jam, Nikita Parris menyundul gol ketiga untuk kemenangan England Women. Dan sebelum babak pertama habis, kembali dua gol dicetak oleh Greenwood pada menit 37’ dan 47’.
Di babak kedua, tim Sarina Wiegman melakukan penyerangan penuh atas permainan. Dan terjadi gol bunuh diri dari bek Luksemburg, yaitu Jessica Berscheid membuat Lionesses unggul 6-0 dan Bright kemudian mencetak dua gol di menit 79’ dan 90+1’. Dua gol tersebut merupakan gol pertama dan kedua untuk negaranya.
Dua gol penutup di menit akhir dari bek kanan, Rachel Daly dan pemain pengganti Bethany England. Demi melengkapi skor untuk Lionesses yang tetap berada di puncak grup setelah dua pertandingan tandang menuju Piala Dunia 2023 di Australia dan Selandia Baru.
Empat hari setelah mengalahkan Makedonia Utara 0-8 di St Mary's dalam pertandingan pertama mereka di bawah pelatih Wiegman, Lionesses mencetak empat gol di babak pertama dalam penampilan luar biasa lainnya.
Upaya Demi Stokes, Greenwood, White dan Parris telah berhasil diselamatkan ketika White menempatkan Inggris yang mengenakan ban lengan hitam sebagai penghormatan kepada mendiang Jimmy Greaves unggul pada menit ke-12.
Sumber : The guardian
Laporan : Muhammad Syahrul Ramadhan
