telusur.co.id -Direktur Persija, Mohamad Prapanca enggan berbicara banyak mengenai kans Macan Kemayoran meraih gelar juara Super League 2025/2026.

Menurutnya, masih terlalu dini untuk membicarakannya sebab kompetisi baru saja bergulir empat pertandingan.

Persija memang saat ini memulai kiprahnya sangat impresif sehingga untuk sementara mengunci puncak klasemen dengan koleksi 10 poin. Skuad asuhan pelatih Mauricio Souza ini belum terkalahkan dengan tiga kali kemenangan dan satu kali imbang.

Persija digadang-gadang banyak pihak menjadi calon terkuat menjuarai Super League. Bahkan sudah terlihat aura-aura juara di dalam skuad Persija.

Namun, Prapanca menampik omongan aura juara di timnya. Ia menegaskan perjuangan masih sangat panjang untuk menuju tangga juara.

"Dari awal sudah disampaikan, kalau terlalu dini kita (bicara) aura juara."

"Karena masih ada 30 game lagi, di mana semua klub akan saling menyempurnakan, saling mengintip strategi dan lain-lain," ucapnya dalam acara Ngopi Bareng Persija di Persija Cafe, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (11/9).

Ia menegaskan bahwa timnya bisa tampil konsisten untuk bisa meraih kejayaan di liga musim ini.

"Jadi kita berharap kepiawaian pelatih meramu tim untuk sisa pertandingan ini mudah-mudahan bisa konsisten," tegasnya.

Meski demikian, Prapanca bersyukur dengan hasil Persija di awal musim ini.  Walaupun sempat meleset pada laga kandang melawan Malut United yang berakhir imbang. 

Namun, ia berharap dari semua tantangan yang ada, di akhir musim nanti berjalan sesuai dengan rencana awal yang dicanangkan manajemen.

"Alhamdulillah kerja keras kita di musim ini membuahkan hasil yang sesuai target. Walaupun pada saat di home kami ingin menang terus," pungkas Prapanca.

"Tapi ketika lawan Malut harus terpaksa bermain draw di home. Jadi, so far masih sesuai dengan rencana kita." 

"Dengan tantangannya tim pelatih, semoga kita berharap sesuai dengan rencana," tutupnya.

Penampilan Persija di awal musim cukup mengejutkan. Mengingat musim lalu tim dengan basis pendukung The Jakmania hanya menempati peringkat ke-7 pada klasemen akhir.