Pajak Bertutur 2025: Edukasi Serentak Bangun Kesadaran Pajak Sejak Dini - Telusur

Pajak Bertutur 2025: Edukasi Serentak Bangun Kesadaran Pajak Sejak Dini

antor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur I bersama unit vertikalnya melaksanakan kegiatan Pajak Bertutur 2025. Foto: Kanwil DJP Jatim.

telusur.co.id -Dalam rangka mengampanyekan Program Inklusi Kesadaran Pajak dalam Pendidikan, serta memperingati Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur I bersama unit vertikalnya melaksanakan kegiatan Pajak Bertutur 2025. Kegiatan yang dilaksanakan secara serentak se-Indonesia oleh DJP ini mengusung tema “Generasi Muda Sadar Pajak untuk Indonesia Maju.”

Terdapat 14 sekolah mitra inklusi di Kota Surabaya sebagai tempat pelaksanaan Pajak Bertutur 2025 untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), atau sederajat. Sekolah mitra inklusi tingkat SMP meliputi SMPN 61 Surabaya, SMPN 22 Surabaya, SMPN 13 Surabaya, SMPN 15 Surabaya, SMPN 6 Surabaya, SMPN 1 Surabaya, SMPN 33 Surabaya, dan SMPN 19 Surabaya. Adapun di tingkat SMA atau sederajat, meliputi SMA Al Falah Surabaya, SMAK Petra I Surabaya, SMKN 4 Surabaya, SMA Ta’miriyah Surabaya, SMA Mujahidin Surabaya, dan SMKN 10 Surabaya.

Pada awal kegiatan, terdapat sesi Direktur Jenderal Pajak Menyapa yang diikuti secara daring bersama, sekaligus rangkaian kegiatan Pajak Membaca. Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto, menyampaikan bahwa Pajak Bertutur yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya merupakan bukti nyata upaya edukasi untuk menanamkan nilai-nilai kesadaran pajak kepada siswa sebagai pembayar pajak di masa depan. Bimo juga menegaskan bahwa generasi muda sadar pajak merupakan kunci Indonesia Maju.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Jawa Timur I, Sugeng Pamilu Karyawan, menyampaikan bahwa para siswa merupakan calon Generasi Emas 2045, yang nantinya akan berada di usia produktif dan diproyeksikan mendominasi sekitar 60% dari jumlah penduduk Indonesia (324,05 juta).

“Oleh karena itu perlu peran aktif untuk bangsa dan negara melalui pendidikan juga dalam bidang sosial, ekonomi maupun budaya. Generasi muda harus peduli kepada negeri karena menjadi kunci masa depan negara,” ujar Sugeng.

Dalam kesempatan ini, Tim Penyuluh memaparkan materi mengenai pentingnya kesadaran pajak. Kepedulian terhadap negeri dapat diwujudkan dengan berkontribusi melalui pembayaran pajak. Uang pajak yang dibayarkan masyarakat masuk ke Kas Negara dan selanjutnya digunakan pemerintah untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Tim Penyuluh menjelaskan bahwa apabila para siswa kelak memiliki penghasilan atau hasil dari kreativitas yang bernilai ekonomis, pembayaran pajak menjadi salah satu wujud nyata dalam membangun negeri. Para siswa juga diajak berdiskusi mengenai pengetahuan dan pandangan mereka tentang pajak.

Sebagai informasi, 73 persen pendapatan negara bersumber dari penerimaan pajak. Pajak berperan besar dalam kehidupan masyarakat, di antaranya untuk pembangunan pendidikan, peningkatan kualitas kesehatan, perlindungan sosial, dan penyediaan sarana umum. Sekecil apa pun kontribusi yang diberikan melalui pajak akan sangat berarti sebagai bentuk kepedulian pada negeri.

Melalui kegiatan Pajak Bertutur 2025 ini, diharapkan terwujud kesadaran pajak pada generasi muda. Inklusi kesadaran pajak sejak dini merupakan langkah strategis yang harus dilakukan secara berkesinambungan demi mewujudkan Indonesia Maju.


Tinggalkan Komentar